Kekerasan Pecah di Kedutaan Iran di London, Lima Petugas Polisi Terluka dan Dilarikan ke Rumah Sakit

26 September 2022, 15:02 WIB
Para pengunjuk rasa juga berdemonstrasi di luar Islamic Center di Kilburn. /Metro.co.uk/London News/

SABACIREBON - Kekerasan meletus di antara para demonstran ketika mereka menuntut  Negara Islam Iran diakhiri setelah kematian wanita 22 tahun Mahsa Amini dalam tahanan polisi.

Lima petugas polisi dilarikan ke rumah sakit dengan 'cedera serius dan patah tulang' setelah bentrok dengan pengunjuk rasa di luar Kedutaan Besar Iran di London tadi malam.

Amini telah ditangkap dan diduga disiksa karena mengenakan jilbabnya terlalu longgar di Teheran.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Bandung Raya Hari Ini Senin 26 September 2022

Protes London dimulai di sekitar kedutaan di South Kensington, sebelum pindah ke Marble Arch dan kemudian ke Maida Vale di mana Pusat Islam Inggris menjadi sasaran

Pengunjuk rasa lain juga turun ke Kilburn Islamic Center di barat laut London.

Kerumunan meneriakkan 'Matilah Republik Islam' dan mengibarkan bendera nasional Iran sebelum 1979. Satu klip menunjukkan petugas menjatuhkan seorang pengunjuk rasa ke tanah setelah mereka melangkahi garis polisi.

Baca Juga: Alfian Ade Yusuf Raih Gelar Perdana International di Indonesia International Series 2022

The Met mengkonfirmasi 12 orang ditangkap atas dugaan gangguan kekerasan.

Polisi berhasil melindungi keamanan kedutaan tetapi batu, botol, dan barang-barang lainnya dilemparkan ke arah mereka.

Pada 19:30 banyak pengunjuk rasa telah meninggalkan tempat kejadian tetapi beberapa petugas tetap berjaga-jaga.

Seorang juru bicara Met mengatakan: "Pada sore hari Minggu, 25 September sejumlah besar pengunjuk rasa berkumpul di lokasi, dengan kelompok besar yang berniat menyebabkan kekacauan.

Baca Juga: Ririn Virni Raih Gelar Perdana International dengan Juarai Ganda Putri Indonesia International Series 2022

“Sumber daya polisi lebih lanjut dibawa untuk mendukung mereka yang ada di lapangan setelah pengunjuk rasa berusaha melanggar garis polisi dan melemparkan berbagai benda ke petugas.

“Lima penangkapan telah dilakukan untuk pelanggaran termasuk gangguan kekerasan.

“Kami mengetahui sejumlah petugas polisi yang mengalami cedera saat menangani gangguan tersebut; tak satu pun dari mereka yang dianggap terluka parah.

“Kehadiran polisi yang signifikan akan tetap ada di dalam dan di sekitar area untuk memantau situasi.”

Ratusan protes meletus di seluruh dunia setelah kematian Amin pada 16 September, dengan pengunjuk rasa menyerukan diakhirinya pemerintahan totaliter Iran.

Sejauh ini, setidaknya 41 orang di seluruh dunia telah tewas karena protes, meskipun angkanya diperkirakan akan jauh lebih tinggi.

Di Paris, polisi terlihat menentang pengunjuk rasa yang memegang bendera dan berteriak.

Mereka menggunakan gas air mata dan taktik anti huru hara untuk mencegah ratusan orang berbaris di kedutaan Iran.***

Editor: Asep S. Bakrie

Sumber: Metro.co.uk

Tags

Terkini

Terpopuler