Update Corona Dunia Kamis, 28 Mei 2020: Total 5,7 Juta Kasus Positif dan 357 Ribu Kematian

28 Mei 2020, 13:54 WIB
ILUSTRASI covid-19 atau virus corona yang bermutasi.* /AFP/

PIKIRAN RAKYAT - Wabah virus corona hingga Kamis, 28 Mei 2020 masih mengancam kesehatan di 213 negara di dunia.

Dilaporkan Worldometers, laman statistik independen mencatat, kasus positif virus corona telah mencapai 5,7 juta kasus, mendekati 5,8 juta atau tepatnya 5.792.992.

Dari jumlah tersebut, 357.480 telah dinyatakan meninggal dunia dan 2.499.169 pasien berhasil dipulihkan.

Baca Juga: Tom Hanks Unggah Foto Donasi Plasma Darah, Diyakini Mengandung Antibodi Potensial bagi Penderita

Negara dengan virus corona terbanyak masih ditempati Amerika Serikat dengan total 1.745.803 kasus. Naik sekitar 200.000 kasus dari pekan sebelumnya.

Posisi kedua ditempati Brasil, dengan total 414.661 kasus, menggeser Rusia yang kini tepat berada di bawahnya dengan total 370.680 kasus.

Setelahnya, Spanyol, Inggris, Italia dan Prancis berderetan dengan masing-masing melaporkan283.849, 367.240, 231.139 dan 182.913 kasus.

Baca Juga: AS Pertimbangkan Opsi 'Lintas Spektrum' untuk Menghukum Tiongkok atas Hong Kong

Jermani menempati urutan kedelapan terbanyak dengan total 181.895 kasus, disusul Turki 159.797 dan India 158.415.

Tiongkok, yang disebut sebagai negara sumber virus corona bermula, kini berada di urutan ke-14 dengan total 82.995, hanya bertambah 2 kasus dalam laporan terakhirnya.

2 negara dengan jumlah kematian terbanyak dilaporkan Amerika Serikat dengan total 102.107 kematian dan Inggris dengan total 37.460 kematian.

Baca Juga: Seorang Bayi Meregang Nyawa Usai Minum Darah Kura-kura Rekomendasi Dukun untuk Mencegah Virus Corona

Terkait virus corona Covid-19 di negera Paman Sam, dilaporkan Reuters, sebelumnya sekitar awal Mei, Presiden AS Donald Trump berharap bahwa jumlah korban kematian akibat corona di AS tak mencapai 100.000 jiwa. Dia memberikan perkiraan sekitar 70.000 jiwa.

Media AS telah membuat komparasi antara korban perang Vietnam yang berkisar angka 63.000 jiwa dan korban meninggal akibat corona yang melampaui jumlah tersebut.

Perkiraan yang disampaikan pejabat kesehatan pemerintahan Trump, Dr Anthony Fauci justru yang mendekati kenyataan bahwa korban meninggal akibat corona bisa mencapai 100.000 jiwa.

Baca Juga: Gelombang Panas Terjang India, Suhu Tembus 50 Derajat Celcius, Rekor Tertinggi di Dunia

Trump termasuk pemimpin negara yang berhasrat segera melonggarkan karantina wilayah untuk menghidupkan kembali bisnis di negaranya.

Hal serupa juga dikehendaki oleh Presiden Brasil Jair Bolsonaro yang kini harus menghadapi situasi corona di negerinya, yang jumlah kasus dan korban meninggal akibat coronanya berada di peringkat kedua setelah AS.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: REUTERS worldometers

Tags

Terkini

Terpopuler