Usai Paskah, Amerika Serikat Sambut Ramadhan, Trump: Umat Muslim Lebih Tunduk Aturan

19 April 2020, 12:30 WIB
Presiden Amerika Serikat Donald Trump berbicara mengenai respon pemerintah terhadap pandemi virus corona (COVID-19) saat pengarahan harian satuan tugas COVID-19 di Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat, Minggu (5/4/2020).*** /REUTERS/


PIKIRAN RAKYAT - Presiden Donald Trump meminta seluruh umat Muslim Amerika Serikat menjaga jarak sosial selama Ramadhan, sama dengan yang telah diintruksikan Trump pada umat Kristen saat Paskah.

Trump mengatakan hal tersebut usai diminta tanggapannya dari cuitan seorang komentator konservatif, yang mempertanyakan apakah umat Islam akan diperlakukan sama dengan umat Kristen atau tidak, jika ada yang melanggar aturan jarak sosial seperti saat Paskah.

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari situs Strait Times, pada paskah lalu sejumlah layanan ibadah kristiani ilegal masih ditemukan dan melanggar peraturan jarak sosial yang diterapkan oleh pemerintah Amerika Serikat.

Baca Juga: Merasa Tak Pantas Dirayakan, Ratu Elizabeth II Batalkan Pesta Ultah, Perdana dalam Sejarah

Baca Juga: Saat Tenaga Medis Terdepan Hadapi Pandemi, Warga pun Bisa Bantu dengan Lawan Infodemik

Baca Juga: Harus di Rumah karena Wabah, Pembalap Nasional Beralih Jalani Balapan Sepeda Virtual

"Saya akan mengatakan bahwa mungkin ada perbedaan, dan kita harus melihat apa yang akan terjadi. Karena saya telah melihat perbedaan besar di negara ini.

"Mereka mengejar gereja-gereja Kristen tetapi mereka tidak cenderung mengejar masjid," ujar Trump.

Ramadhan di Amerika Serikat dimulai saat matahari terbenam pada Kamis, 23 April 2020 mendatang, jatuh satu setengah minggu setelah Paskah, ketika beberapa orang Kristen melawan peraturan kesehatan masyarakat untuk menghadiri layanan ilegal.

Baca Juga: Presiden Brasil Tuai Kecaman Usai Pecat Menteri, Warga Rio de Janeiro: Bolsonaro Pembunuh!

Baca Juga: Kedapatan Tak Pakai Masker, Para Pengendara di Cirebon Dapat Gratis dari TNI-Polri

Baca Juga: Robot AUMR akan 'Bertugas' di RS Rujukan Covid-19 di Jawa Barat, Berikut Kelebihannya

Ketika ditanya wartawan apakah ada potensi para imam masjid melanggar peraturan jarak sosial, Trump menjawab bahwa ia merasa umat Muslim akan mengerti dan lebih tunduk peraturan.

"Tidak, saya tidak berpikir begitu, saya seorang yang percaya akan iman, dan yang penting bukanlah apa iman kalian. Tetapi politisi kita tampaknya memperlakukan agama yang berbeda dengan cara yang sangat berbeda," ujar Trump.

Sebelumnya, Trump dikenal sebagai sosok anti-muslim, dengan retorikanya kala kampanye. Ditambah lagi kebijakan pertamanya usai menjabat di Gedung Putih, yaitu melarang kedatangan orang dari negara mayoritas muslim.

Baca Juga: Tuduhan Serang dan Sebut Bill Gates Gunakan Corona untuk Mengambil Alih Populasi Global

Baca Juga: Bantu Dokter Tangani Covid-19, Seorang Bocah Ingin Belikan Masker dari Uang Tabungannya

Baca Juga: Kasus Baru Covid-19 Sentuh Level Paling Rendah, Warga Korea Selatan Beroleh Kelonggaran

Sementara itu, Amerika Serikat telah melaporkan lebih dari 700 ribu kasus terinfeksi akibat Covid-19, Trump memaksa komunitas agama di seluruh negeri menutup semua tempat peribadatan guna menghindari penyebaran virus corona.

Masyarakat Islam Amerika Utara, bersama para pakar medis Muslim, telah mendesak penangguhan salat berjamaah, di antara pertemuan-pertemuan besar lainnya, seperti tabligh akbar.

Begitupun dengan orang-orang Yahudi Amerika Serikat, mereka juga dipaksa untuk mengubah gelaran paskah di Gereja menjadi virtual Paskah pada Rabu, 8 April hingga Kamis, 16 April 2020.

Baca Juga: Tes Antibodi akan Mulai Diluncurkan Mei 2020, Wujud Inggris Tangani Covid-19 di Dunia

Baca Juga: Aturan IMEI Resmi Berlaku, Ponsel yang Hilang Bisa Diblokir

Baca Juga: Saat Tenaga Medis Terdepan Hadapi Pandemi, Warga pun Bisa Bantu dengan Lawan Infodemik

Meskipun tindakan serupa diambil sebagian besar komunitas Kristen, namun seorang pendeta Virginia yang terus berkhotbah dengan menentang aturan tinggal di rumah meninggal seminggu yang lalu karena virus corona.

Sementara itu, para pendeta di dua gereja besar di Florida dan Louisiana telah ditangkap atas tuduhan pelanggaran ringan karena melanggar perintah tinggal di rumah.

"Iman Kristen diperlakukan jauh berbeda dari sebelumnya, dan saya pikir itu diperlakukan dengan sangat tidak adil," tegas Trump.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Strait Times

Tags

Terkini

Terpopuler