Dituding Gagal Tangani Pandemi Virus Corona, Trump Klaim WHO Terlalu Condong ke Tiongkok

8 April 2020, 09:15 WIB
PRESIDEN Amerika Serikat (AS), Donald Trump.* /ANTARA/

PIKIRAN RAKYAT- Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali menyulut bara perselisihan dengan Tiongkok.

Hal ini kian memanas, setelah Trump sebelumnya menuduh Negeri Tirai Bambu tersebut telah memanipulasi data terinfeksi Covid-19 dan menyebabkan AS berada di urutan pertama.

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari situs Reuters, Presiden dari Negeri Paman Sam ini, menumpahkan kekesalannya terhadap Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang dinilainya terlalu fokus kepada Tiongkok.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Cirebon, Rabu 08 April 2020: Karangwareng dan Kesambi Waspada Hujan

Tak hanya itu, Trump juga menyebut akibat keberpihakan WHO pada Tiongkok selama pandemi ini, Badan Kesehatan Dunia itu seringkali mengeluargkan nasihat buruk selama wabah virus yang menyerang saluran pernapasan ini merebak di dunia.

Ia bahkan seringkali mencuitkan hujatan untuk WHO melalui akun Twitter pribadinya, tanpa merasa takut akan kelembagaan resmi WHO bagi dunia.

"WHO benar-benar gagal," kata Trump seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dalam cuitan Twitter-nya 

Baca Juga: Tanggulangi Covid-19, Pemkab Cirebon Batasi Jam Operasional Swalayan dan Pasar Tradisional

Ia juga mengungkap bahwa WHO sering kedapatan berpihak kepada Tiongkok untuk beberapa alasan, seperti salah satunya ketika WHO memberikan saran untuk membuka perbatasan AS ke Tiongkok.

"Untuk beberapa alasan, meskipun sebagian besar didanai oleh AS, (WHO) sangat China-sentris. Kami akan memperhatikan isu ini.

"Untungnya saya menolak saran mereka membuka perbatasan kami ke China sejak awal. Mengapa mereka memberi kami rekomendasi yang salah seperti itu?," ujar Trump. 

Baca Juga: Kembali Kerja Usai Sembuh dari Covid-19, Wakil Wali Kota Bandung: Jabatan Itu Amanah

Namun, seperti diam dan tak berkutik, WHO tidak pernah membalas cuitan hujatan untuk kelembagaan mereka baik dari Trump maupun dari anggota parlemen AS yang lain.

Menurut Trump, saran yang diberikan WHO pada 31 Januari lalu, sungguh sangat gegabah dan berdampak besar pada penyebaran virus corona.

Perlu diketahui, pada 31 Januari, WHO menyarankan negara-negara untuk membiarkan perbatasannya tetap terbuka meskipun wabah menyebar. Namun, WHO menegaskan negara-negara memiliki hak mengambil langkah-langkah guna melindungi warganya.

Baca Juga: Cek Fakta: Hoaks Turki Tidak akan Menutup Masjid dari Ancaman Covid-19, Simak Faktanya

Seperti ingin menunjukan ketidaksepahamanya dengan WHO, tepat di hari yang sama, Pemerintah Amerika Serikat dibawah kendali Donald Trump, mengumumkan pembatasan perjalanan dari Tiongkok ke AS.

Pernyataan dari WHO tentang pembiaran agar perbatasan tetap terbuka, menurut kaum konservatif sangat Tiongkok-sentris, bahkan karena hal tersebut, kaum konservatif AS kian keras mengkritik kinerja WHO selama pandemi global.

Dengan mengatakan Badan Kesehatan Dunia itu mengandalkan data wabah virus corona yang salah dari Tiongkok.

Baca Juga: Warga Cirebon Patuhi Aturan #DiRumahAja, Pedagang Es Kelapa Mengeluh Alami Penurunan Omzet

Bentuk protes yang lebih ekstrem bahkan telah dilontarkan Senator Amerika Serikat, Marco Rubio pekan lalu, ia meminta Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus segera mengundurkan diri dari WHO.

Bukan tanpa sebab, permintaan Marco Rubio berawal dari kelalaian WHO yang tengah membiarkan Beijing memanfaatkan WHO guna menyesatkan masyarakat global.

Sementara itu, dilansir laman independent World Meters, per Rabu 8 April 2020 jumlah terinfeksi virus corona di Amerika Serikat sebanyak 395.277 dan membuat AS berada di urutan pertama jumlah terinfeksi paling banyak di dunia.

Baca Juga: Cek Fakta: Hoaks Merokok Dapat Menangkal Virus Corona Masuk ke Paru-Paru, Simak Faktanya

Sedangkan Tiongkok yang diklaim sekelompok anggota parlemen AS melakukan manipulasi data, berada jauh diurutan ke enam, dengan jumlah terinfeksi sebanyak 81.740.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: REUTERS World Meter Coronavirus

Tags

Terkini

Terpopuler