AS dan Tiongkok Siap Bertemu di Tengah Meningkatnya Ketegangan, Pengamat: Bukan untuk Pemulihan Hubungan

6 Oktober 2021, 15:52 WIB
Pengamat menyebut bahwa pertemuan antara AS dan Tiongkok yang dijadwalkan pada hari ini bukan untuk memulihkan ketegangan. /REUTERS/Tingshu Wang

PR CIREBON – Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS), Jake Sullivan, dijadwalkan bertemu dengan diplomat top Tiongkok Yang Jiechi di Zurich pada Rabu, 6 Oktober 2021 waktu setempat.

Gedung Putih mengumumkan jadwal pertemuan tersebut di tengah semakin meningkatnya ketegangan antara AS dan Tiongkok.

Pertemuan itu dijadwalkan hanya beberapa hari setelah manuver militer Tiongkok di dekat Taiwan dikecam oleh pemerintahan Presiden AS Joe Biden sebagai provokatif dan tidak stabil.

Baca Juga: Ramalan Horoskop Karier Keuangan, 6 Oktober 2021: Scorpio Hati-hati, Sagitarius Stabil, dan Capricorn Bingung

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Al Jazeera, Sullivan dan Yang akan menindaklanjuti apa yang dibicarakan dalam panggilan telepon 9 September antara Joe Biden dan Xi Jinping.

“Kami juga terus berupaya mengelola persaingan secara bertanggung jawab antara kedua negara,” tandas juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, Emily Horne.

Wakil sekretaris pers Gedung Putih, Karine Jean-Pierre, mengkonfirmasi bahwa Perwakilan Dagang AS Katherine Tai akan terlibat dengan mitranya dari Tiongkok dalam pembicaraan tentang implementasi perjanjian perdagangan 2020 antara kedua negara.

Baca Juga: Fadli Zon Minta Densus 88 Dibubarkan: yang Jadi Prioritas Tak Bisa Ditangani

Setelah panggilan telepon antara Joe Biden dengan Xi Jinping bulan lalu, Gedung Putih mengatakan kedua pemimpin sepakat untuk terus terlibat secara terbuka dan lugas dalam masalah-masalah di mana mereka tidak setuju atau memiliki kepentingan yang sama.

Meskipun ketegangan meningkat, para pejabat AS telah menekankan bahwa Washington tidak mencari konflik dengan Beijing.

“AS siap bekerja dengan negara mana pun yang meningkatkan dan mengejar resolusi damai untuk tantangan bersama, bahkan jika kami memiliki ketidaksepakatan yang intens di bidang lain,” kata Joe Biden dalam pidato baru-baru ini di Majelis Umum PBB.

Baca Juga: Vaksinasi Meningkat, Victoria Australia Laporkan Kasus Covid-19 Baru Kian Menurun

Tapi Evan Medeiros, seorang spesialis Asia, menyebut bahwa pertemuan di Zurich tidak menandakan pemulihan hubungan antara Washington dan Beijing.

“Pertemuan ini bukan pemulihan hubungan atau saling merangkul. Ini tentang keseriusan dan sistematis tentang persaingan," kata Medeiros.

Sementara itu, Taiwan telah melaporkan 148 pesawat angkatan udara Tiongkok memasuki bagian selatan dan barat daya zona pertahanan udaranya sejak Tiongkok merayakan Hari Nasional pada 1 Oktober.

Baca Juga: Mantan Ria Ricis Komentari Foto Bareng Teuku Ryan, Netizen Sedih hingga Protes: Salah Tag!

AS dengan cepat mengutuk apa yang disebutnya aktivitas militer provokatif Tiongkok, menegaskan kembali komitmen pemerintahan Joe Biden ke Taiwan.

Pulau itu diklaim Tiongkok milik mereka dan mengecam siapa pun yang disinyalir mendukung kemerdekaan Taiwan.

Sementara itu, Tiongkok mengecam aliansi keamanan AS yang berkembang di Indo-Pasifik, termasuk pakta baru-baru ini dengan Australia dan Inggris untuk membantu militer Australia memperoleh kapal selam bertenaga nuklir.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler