Dituduh Berkontribusi pada Kerusuhan di Capitol AS, Facebook: Menggelikan

4 Oktober 2021, 21:30 WIB
Ilustrasi Facebook. Perusahaan media sosial, Facebook, menanggapi tuduhan bahwa mereka berkontribusi pada kerusuhan di Capitol AS. /pixabay/firmbee

PR CIREBON – Raksasa media sosial Facebook Inc. membantah tuduhan bahwa mereka berkontribusi pada kerusuhan Capitol AS 6 Januari lalu.

Selain itu, wakil presiden kebijakan dan urusan global Facebook, Nick Clegg, juga dengan keras menolak pernyataan bahwa platformnya telah ‘meracuni’ anak-anak remaja.

Hal itu dilontarkan Facebook hanya dalam beberapa hari setelah dilakukan sidang kongres di mana anggota parlemen AS meminta pertanggungjawaban perusahaan tersebut atas pengaruhnya terhadap mental pengguna anak-anak dan remaja.

Baca Juga: Aryan Khan Ketahuan Pesta Narkoba, Putra Pertama Shah Rukh Khan Digerebek Saat di Kapal Pesiar

Platform media sosial terbesar itu telah terlibat dalam permasalahan yang disebabkan oleh pelapor tanpa nama.

Pelapor itu membagikan dokumen rahasia perusahan dengan anggota parlemen AS dan media  The Wall Street Journal.

Isi dari dokumen tersebut merinci bagaimana Facebook mengetahui produk mereka, termasuk Instagram, merugikan mental anak-anak dan remaja, terutama perempuan.

Baca Juga: Faizal Assegaf: Lakon Risma Mengingatkan Rakyat pada Gaya Soekarno

Facebook juga disebut melonggarkan perlindungan keamanan di situsnya setelah pemilu 2020, sebuah langkah yang disinyalir membuat pendukung Donald Trump menyerbu Capitol.

Namun Nick Clegg menulis memo 1.500 kata kepada staf dan memperingatkan mereka tentang tuduhan menyesatkan.

"Saya rasa pernyataan bahwa serangan 6 Januari disebabkan oleh media sosial adalah hal yang menggelikan," kata Clegg, dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Al Jazeera.

Baca Juga: Setelah Lulus Kuliah, Prilly Latuconsina Tidak Ada Niatan untuk Nikah Muda: karena...

Tanggung jawab atas serangan itu, lanjut Clegg, terletak pada orang-orang yang melakukan kekerasan dan mereka yang memotivasinya, termasuk Trump dan orang lain yang menyatakan bahwa hasil pemilu merupakan kecurangan.

Clegg juga menjelaskan bahwa perubahan pada sistem peringkat algoritmik dalam satu platform media sosial tidak dapat menjelaskan polarisasi masyarakat yang lebih luas.

Facebook telah menghadapi kritik bahwa mereka memicu masalah sosial, serangan yang menurut Clegg bukan tidak seharusnya hanya ditujukan pada perusahaan itu.

Baca Juga: Viral Driver Ojol Mirip dengan Oh Il Nam 'Squid Game', Babeh Ojol Tetap Berjuang Walaupun Beda Nasib

Namun dia mengakui bahwa orang-orang dengan masalah yang sudah ada sebelumnya mungkin tidak mendapat manfaat dari penggunaan media sosial.

"Saya rasa jika Anda tidak merasa hebat tentang diri Anda sendiri, kemudian membuka media sosial, sebenarnya dapat membuat Anda merasa sedikit lebih buruk," akunya.

Dia juga membantah laporan tentang penelitian Facebook sendiri yang memperingatkan bahaya dalam Instagram terhadap kesejahteraan gadis remaja.

Baca Juga: 3 Zodiak yang Kehidupan Cintanya Ingin Berjalan Lancar Mulai 4 Oktober 2021, Salah Satunya Ada Aries

“Ini sama sekali tidak didukung oleh penelitian kami atau penelitian orang lain bahwa Instagram buruk bagi semua remaja,” tandas Clegg.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler