Usai Hilang Selama 18 Bulan, Salah Satu Pria yang Melaporkan Awal Wabah Covid-19 di Wuhan Ini Muncul Kembali

2 Oktober 2021, 08:15 WIB
Seorang pria yang merupakan salah satu dari 3 orang yang melaporkan awal wabah Covid-19 di Wuhan muncul kembali. /Tangkap layar YouTube.com/Xu Xiaodong

PR CIREBON – Salah satu orang pertama yang membantu mengungkap wabah Covid-19 di Wuhan, Tiongkok, telah muncul kembali setelah 18 bulan menghilang.

Pelapor wabah Covid-19 di Wuhan itu sebelumnya dikhawatirkan diculik oleh partai yang berkuasa di Tiongkok.

Chen Qiushi, nama pria yang merupakan salah satu pelapor pertama Covid-19 di Wuhan, menghilang pada awal Februari tahun lalu, saat virus Corona mulai menyebar ke seluruh dunia.

Baca Juga: Kode Redeem Genshin Impact 'GI' Hari Ini 2 Oktober 2021: ada Primogems dan Ribuan Mora Menanti!

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Daily Mail, dia tidak terdengar lagi sejak itu, meskipun laporan menunjukkan dia diizinkan untuk kembali ke orang tuanya di Qingdao pada September tahun lalu.

Kini, pria yang juga merupakan mantan pengacara hak asasi manusia itu muncul kembali di video siaran langsung YouTube dengan seniman bela diri, Xu Xiaodong.

“Selama satu tahun dan delapan bulan terakhir, saya telah mengalami banyak hal. Ada yang bisa dibicarakan, ada yang tidak. Saya yakin Anda mengerti,” ujar Quishi dalam video tersebut.

Baca Juga: Jadwal TV Hari Ini, Sabtu 2 Oktober 2021: Trans TV, SCTV, NET TV, dan TVRI

Dia adalah salah satu dari tiga pelapor yang menghilang di masa-masa awal pandemi setelah mencoba memperingatkan dunia tentang wabah di Wuhan.

Dua lainnya adalah Li Zehua, berusia pertengahan 20-an, yang dicari dan kemudian diculik di Wuhan pada 6 Februari setelah memposting video yang mengklaim Institut Virologi Wuhan adalah sumber wabah virus.

Namun, mantan pembawa acara TV di Tiongkok itu muncul kembali dua bulan kemudian.

Baca Juga: Top Skor Sementara Tim Sepak Bola Putra PON XX ditempati Ricky Ricardo

Seorang lagi adalah Fang Bin, seorang penduduk Wuhan, yang hilang pada 9 Februari setelah menerbitkan video tumpukan mayat yang dimuat ke bus di rumah sakit di kota. Dia tidak terlihat lagi sejak itu.

Selama siaran langsung YouTube, Qiushi tidak banyak berkomentar tentang kepergiannya.

Dia kebanyakan berbicara tentang manfaat kesehatan dari seni bela diri, dan mengatakan dia berharap untuk menyelenggarakan kompetisi amal yang melibatkan olahraga.

Baca Juga: Jadwal TV Hari Ini, Sabtu 2 Oktober 2021: RCTI, GTV, MNC TV, dan Indosiar

Pada bulan Maret tahun ini, seniman bela diri Xiaodong memposting video yang mengatakan bahwa Qiushi bersama orang tuanya, tetapi diawasi ketat oleh keamanan negara Tiongkok.

Qiushi menghabiskan waktu sekitar dua minggu di pusat pandemi di Wuhan, tepat sebelum kota itu dikunci total.

Laporannya saat itu memperlihatkan seorang wanita yang dengan panik menelepon keluarga di telepon, saat dia duduk di sebelah kerabat yang meninggal di kursi roda dan situasi pasien yang tak berdaya di rumah sakit yang kewalahan.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Cirebon Hari Ini Sabtu 2 Oktober 2021: Cerah Berawan di Pagi sampai Sore Hari, Suhu hingga 34

Qiushi telah berencana untuk mengunjungi rumah sakit darurat 'fang cang' sebelum ia menghilang.

Hilangnya Quishi terungkap oleh sebuah posting di akun Twitter-nya, yang telah dikelola oleh seorang teman yang diizinkan untuk berbicara atas namanya.

Sedangkan ibunya memposting video yang memintanya kembali dengan selamat beberapa hari kemudian.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Daily Mail

Tags

Terkini

Terpopuler