PR CIREBON- Pada Minggu, 19 September 2021, Petinju dunia, Manny Pacquiao mengatakan bahwa dirinya akan mencalonkan diri sebagai presiden Filipina tahun 2022.
Pencalonan sebagai Presiden Filipina itu diungkapkan Manny Pacquiao setelah mencerca adanya korupsi di pemerintahan dan apa yang dia sebut hubungan nyaman Presiden Rodrigo Duterte dengan Tiongkok.
Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Reuters, Manny Pacquiao menerima pencalonan sekutu politiknya selama majelis nasional faksi yang dipimpinnya di Partai PDP-Laban yang berkuasa.
Baca Juga: Soal Minta Dijemput Mobil Mewah, Medina Zein: Kalau di Sunda Itu 'Nyungkun', Bukan Sombong
Hal itu terjadi beberapa hari setelah faksi saingan menominasikan ajudan lama Rodridgo Duterte, Senator Christopher "Bong" Go, sebagai calon presidennya.
Diketahui, faksi itu menominasikan Rodrido Duterte sebagai wakil presiden.
Hal ini dilakukan sebagai sebuah langkah yang oleh para kritikus disebut taktik sinis oleh Rodrigo Duterte untuk mempertahankan kekuasaan.
Baca Juga: Heboh! Arief Muhammad Jual Udara Las Vegas, Ada yang Berani Bayar Rp160 Juta?
Meski Go menolak pencalonan, tetapi keretakan antara faksi Pacquiao dan Duterte telah meningkat.
"Saya seorang pejuang, dan saya akan selalu menjadi pejuang di dalam dan di luar ring," kata Manny Pacquiao dalam pidato yang disiarkan langsung selama pertemuan.
Faksi Pacquiao belum menyatakan dukungan untuk tawaran wakil presiden Duterte.
Baca Juga: Maju Nyapres Tahun Depan, Manny Pacquiao: Saya Akan Selalu Jadi Pejuang di Dalam dan Luar Ring
Pasalnya, Duterte dilarang oleh konstitusi mencalonkan diri untuk masa jabatan enam tahun kedua sebagai presiden.
Seperti diketahui, Manny Pacquiao merupakan Petinju terhebat sepanjang masa dan satu-satunya pria yang memegang gelar dunia di delapan divisi berbeda.
Terlepas dari popularitasnya, Manny Pacquiao berada di urutan terdepan dalam jajak pendapat yang secara konsisten diungguli oleh putri Duterte, Sara Duterte-Carpio.
Baca Juga: Tak Hadir Dampingi Krisdayanti Saat Gender Reveal dan Syukuran 4 Bulanan Aurel, Kemana Raul Lemos?
Mantan Petinju itu terpilih sebagai pemimpin PDP-Laban pada bulan Juli, beberapa minggu setelah menantang Duterte atas posisinya di Tiongkok dan rekor memerangi korupsi, tetapi pemecatannya ditolak oleh faksinya.
Perang salib anti-korupsinya terjadi ketika Senat telah membuka penyelidikan atas dugaan harga yang terlalu tinggi dari persediaan dan peralatan medis yang dibeli di bawah program tanggapan pandemi pemerintah.
Terkait hal itu, Duterte pun menantang Pacquiao untuk menyebutkan nama kantor pemerintah yang korup untuk membuktikan bahwa Petinju itu tidak hanya berpolitik menjelang pemilihan.
Baca Juga: Sukses Buat Tren Ikoy-ikoyan, Kini Arief Muhammad Jual Udara Las Vegas
Pacquiao membalas dengan memperingatkan penjara bagi pejabat pemerintah yang korupsi.
"Waktumu sudah habis!" pungkasnya.***