Donald Trump Kembali Kecam Penarikan AS di Afghanistan Sebagai Hal yang 'Mengerikan' pada Peringatan 9/11

12 September 2021, 13:45 WIB
Pada peringatan 20 tahun serangan 9/11, mantan Presiden AS Donald Trump kembali mengecam penarikan pasukan AS di Afghanistan oleh Joe biden. /Reuters/Eric Thayer

PR CIREBON- Pada Sabtu, 11 September 2021, mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, dalam peringatan 20 tahun serangan 9/11, mengecam penarikan "mengerikan" pasukan AS dari Afghanistan.

Tak hanya itu, Donald Trum juga mengatakan penarikan pasukan AS dari Afghanistan tersebut sebagai bentuk "ketidakmampuan" pemerintahan Joe Biden selama hiruk pikuk berakhirnya perang terpanjang Amerika.

Pernyataan terkait kecaman terhadap penarikan pasukan AS di Afghanistan itu, disampaikan Donald Trump dalam komentar yang disiarkan televisi selama kunjungan ke kantor polisi ke-17 Departemen Kepolisian New York.

Baca Juga: Tayang Hari Ini di Trans TV, Berikut Link Streaming dan Spoiler Film Skiptrace yang Dibintangi Jackie Chan

"Ini adalah hal yang mengerikan yang terjadi, hal yang mengerikan, mengerikan," kata Donald Trump, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari laman Malay Mail.

“Sepertinya kami mundur, sepertinya kami menyerah. Seperti, mereka menggunakan kata menyerah,” sambungnya kepada petugas di kantor polisi.

Hal itu disampaikan Donald Trump mengacu pada penarikan terakhir pasukan AS dari Afghanistan bulan lalu usai kelompok Taliban mengambil alih negara itu.

Baca Juga: Seberapa Menarik Dirimu? Berikut Peringkat Zodiak yang Dianggap Paling Menarik Menurut Astrologi

“Dan kami tidak menyerah, orang-orang kami tidak menyerah dan tentara kami benar-benar tidak menyerah,” katanya.

Sebagai informasi, intervensi militer AS di Afghanistan dimulai pada akhir 2001 setelah serangan Al-Qaeda di World Trade Center (WTC) di New York dan Pentagon di luar ibukota AS.

Al-Qaeda telah berlindung di Afghanistan yang dikuasai Taliban, dan invasi AS menggulingkan rezim ekstremis dalam upaya untuk menemukan para pemimpin Al-Qaeda.

Baca Juga: Ini Dia 3 Zodiak yang Memiliki Hari Keberuntungan pada Hari Minggu, 12 September 2021

Namun, Taliban segera melancarkan pemberontakan dan, setelah dua dekade perang, kelompok itu kembali berkuasa pada pertengahan Agustus saat militer AS menyelesaikan penarikannya.

Selama masa kepresidenannya, Donald Trump menengahi kesepakatan dengan Taliban pada Februari 2020 yang akan membuat semua pasukan AS keluar pada Mei 2021 dengan imbalan jaminan keamanan dari para pemberontak.

Tetapi penggantinya, Joe Biden yang melakukan penarikan, memindahkan tanggal kembali ke 31 Agustus tetapi mencabut semua persyaratan.

Baca Juga: Ussy Sulistiawaty Ceritakan Efek yang Dialami Usai Suntik Vaksin Moderna, Tepar Seharian hingga Alami Hal Ini

Pada 15 Agustus 2021, Taliban berhasil merebut Kabul dan pemerintah Afghanistan, hal ity memberi AS dan sekutunya untuk melakukan salah satu pengangkutan udara terbesar dalam sejarah, ditandai dengan adegan keputusasaan warga Afghanistan yang putus asa untuk melarikan diri memadati bandara.

Selama penarikan itu, satu ledakan bunuh diri yang diklaim ISIS di bandara terjadi, menewaskan puluhan warga sipil Afghanistan dan 13 tentara AS selama evakuasi.

Sebelumnya pada hari Sabtu, Donald Trump juga merilis pesan video yang menyebut 11 September sebagai "hari yang sangat menyedihkan" dan sekali lagi mengecam penarikan pasukan Afghanistan.

Baca Juga: Pasukan Israel Berhasil Tangkap Dua Lagi Tahanan Palestina yang Kabur dari Penjara

Dia menyalahkan perencanaan yang buruk, kelemahan yang luar biasa dan para pemimpin yang benar-benar tidak mengerti apa yang sedang terjadi.

"Joe Biden dan pemerintahannya yang tidak kompeten menyerah dalam kekalahan," kata Donald Trump dalam pesan itu.

“Kami akan berjuang untuk pulih dari rasa malu yang disebabkan oleh ketidakmampuan ini," sambungnya.

Sementara itu, Trump tidak menghadiri upacara peringatan 9/11 resmi di Ground Zero di New York, seperti yang dilakukan Biden dan mantan presiden Bill Clinton dan Barack Obama.***

Editor: Arman Muharam

Sumber: Malay Mail

Tags

Terkini

Terpopuler