Tiongkok Mengatakan Serangan di Kabul Menunjukkan Situasi Keamanan Afghanistan 'Parah'

28 Agustus 2021, 07:30 WIB
Ilustrasi. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Zhao Lijian sebut serangan di Kabul menunjukkan bahwa situasi keamanan Afghanistan 'parah'. /Pexels.com/Torben Buhl

PR CIREBON- Pada Jumat, 27 Agustus 2021, Tiongkok mengutuk serangan mematikan oleh pelaku bom bunuh diri ISIS di luar bandara Kabul, Afghanistan.

Atas insiden serangan bom bunuh diri di Kabul itu, Tiongkok mengatakan Afghanistan masih menghadapi situasi keamanan yang "kompleks dan parah" saat Amerika Serikat (AS) mundur.

Seperti diketahui, ledakan itu menewaskan sedikitnya 85 orang termasuk 13 tentara AS di dekat bandara Kabul pada Kamis, 26 Agustus 2021, merobek kerumunan yang putus asa untuk melarikan diri dari Afghanistan yang dikuasai Taliban.

Baca Juga: Ini Dia 3 Bahan Alami yang Bisa Membantu untuk Meningkatkan Kesehatan Rambut, Berikut Cara Penggunaannya

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Malay Mail, kelompok ISIS mengatakan bahwa mereka mengklaim serangan itu.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Zhao Lijian mengatakan kepada wartawan pada Jumat, bahwa ledakan itu menunjukkan situasi keamanan di Afghanistan masih kompleks dan parah.

"Tiongkok terkejut dan mengutuk keras ledakan itu," kata Zhao, menambahkan bahwa kementerian belum menerima laporan tentang korban warga negaranya.

Baca Juga: Dikenal Tak Suka Diganggu Saat Beristirahat, Ini Zodiak yang Paling Malas dalam Astrologi

Lebih dari 100.000 orang telah dievakuasi dari Afghanistan sejak Taliban berkuasa pada 15 Agustus, dengan banyak warga negara itu yang putus asa untuk melarikan diri dari kekuasaan garis keras kelompok Taliban.

Taliban telah mengizinkan pasukan pimpinan AS untuk melakukan pengangkutan udara sementara mereka menyelesaikan rencana pemerintah yang akan diumumkan setelah pasukan Amerika pergi.

Tapi jihadis Negara Islam (ISIS), saingan Taliban dengan catatan serangan barbar di Afghanistan, berniat memanfaatkan kekacauan di Kabul.

Baca Juga: PTM Terbatas akan Segera Dilaksanakan di Jawa Barat, Simak Ketentuan dan Peraturannya

Lebih lanjut, Zhao pada hari Jumat mengatakan Tiongkok berharap pihak-pihak terkait dapat mengambil langkah-langkah efektif untuk memastikan transisi situasi yang lancar.

Beijing telah mengatakan siap untuk memperdalam hubungan "persahabatan dan kooperatif" dengan Afghanistan setelah Taliban merebut kekuasaan dalam serangan kilat di tengah penarikan pasukan Amerika yang kacau.

Ada potensi ledakan sumber daya yang bisa didapat dari tambang tembaga dan lithium yang luas di Afghanistan.

Baca Juga: Prilly Latuconsina Unggah Foto Bareng Reza Rahadian, Kode My Lecturer My Husband Seasons 2?

Tetapi para ahli mengatakan situasi keamanan yang berbahaya berarti tidak mungkin terjadi serbuan komoditas langsung oleh perusahaan-perusahaan Tiongkok.

Tiongkok, yang berbatasan 76 kilometer dengan Afghanistan, khawatir negara tetangganya itu bisa menjadi tempat pementasan bagi separatis Uyghur minoritas Muslim yang ingin menyusup ke wilayah perbatasan sensitif Xinjiang.***

Editor: Arman Muharam

Sumber: Malay Mail

Tags

Terkini

Terpopuler