Ancaman Serangan Meningkat, Joe Biden Mendorong Evakuasi dari Afghanistan Berakhir 31 Agustus

25 Agustus 2021, 10:30 WIB
Presiden AS Joe Biden menyebut proses evakuasi harus tepat waktu hingga akhir Agustus karena kekhawatiran ancaman atas Taliban meningkat. /REUTERS/Jonathan Ernst/File Photo

PR CIREBON- Presiden AS Joe Biden mengatakan pada Selasa, 24 Agustus 2021 bahwa Amerika Serikat sedang dalam langkah untuk menyelesaikan evakuasi dari Afghanistan pada 31 Agustus.

Taliban mengatakan sebelumnya pada hari Selasa bahwa semua evakuasi asing dari Aghanistan, termasuk AS dan sekutunya harus diselesaikan pada akhir Agustus.

Dalam sambutannya di Gedung Putih, Joe Biden mengatakan AS berlomba untuk memenuhi tenggat waktu terkait evakuasi di Afghanistan itu karena kekhawatiran meningkat atas ancaman serangan Taliban.

Baca Juga: 31 Tahun Tinggal di Jakarta, Zaskia Adya Mecca Akui Lelah Hidup di Ibu Kota!

“Semakin cepat kita bisa menyelesaikannya, semakin baik,” kata Joe Biden, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari laman Malay Mail.

“Setiap hari operasi membawa risiko tambahan bagi pasukan kami," sambungnya.

Joe Biden menuturkan koordinasi yang berkelanjutan dengan Taliban tetap penting untuk memenuhi tenggat waktu.

Baca Juga: Sangat Ramah, Berikut 4 Zodiak yang Mudah Bergaul dengan Orang Asing!

Tetapi dia menyebutnya "situasi lemah" dengan "risiko serius untuk mogok seiring berjalannya waktu."

Joe Biden mengatakan dia meminta Pentagon dan Departemen Luar Negeri untuk mengembangkan rencana darurat untuk melewati tenggat waktu jika itu terbukti perlu.

Presiden Demokrat, yang pemerintahannya mendapat kecaman karena penanganan penarikan itu, mengatakan pasukan AS sekarang telah membantu mengevakuasi 70.700 orang sejak 14 Agustus.

Baca Juga: Update Kode Redeem 'FF' Free Fire Terbaru 25 Agustus 2021, Cepat Klaim Kodenya Sebelum Digunakan Orang Lain

Joe Biden mengatakan pemerintahannya sedang bekerja untuk membangun kembali sistem untuk memproses pengungsi yang katanya "sengaja dihancurkan" oleh pendahulunya dari Partai Republik, Donald Trump.

“Kita semua harus bekerja sama untuk memukimkan kembali ribuan warga Afghanistan yang pada akhirnya memenuhi syarat untuk status pengungsi. Amerika Serikat akan melakukan bagian kami,” katanya.

Dua pejabat AS, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan ada kekhawatiran yang berkembang tentang pemboman bunuh diri oleh Negara Islam di bandara, yang telah diliputi oleh warga Afghanistan dan warga asing yang bergegas pergi, takut akan pembalasan Taliban.

Baca Juga: YouTuber Muhammad Kece Diduga Menodai Agama Islam, DPR Sebut Menyesatkan dan Melecehkan Nabi Muhammad

Seorang pejabat AS mengatakan itu bukan lagi pertanyaan apakah, tetapi kapan, gerilyawan akan menyerang dan prioritasnya adalah keluar sebelum itu terjadi.

Kelompok Taliban mengatakan kepada ribuan warga Afghanistan yang memadati bandara dengan harapan bisa naik pesawat, bahwa mereka tidak perlu takut dan harus pulang.

"Kami menjamin keamanan mereka," kata juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid pada konferensi pers di ibu kota.

Baca Juga: Jadwal TV Hari Ini, Rabu 25 Agustus 2021: ANTV, Trans 7, dan TV One

Pentagon mengatakan beberapa ratus tentara AS telah meninggalkan Kabul di bawah langkah yang dijadwalkan sebelumnya tetapi itu tidak akan mempengaruhi upaya evakuasi.

Mujahid mengatakan Taliban belum menyetujui perpanjangan batas waktu 31 Agustus dan meminta AS untuk tidak mendorong orang Afghanistan meninggalkan tanah air mereka.

Dia juga mendesak kedutaan asing untuk tidak menutup atau menghentikan pekerjaan.

Baca Juga: Ilmuwan Prediksikan Covid-22, Varian Baru yang Akan Muncul pada Tahun 2022 dan Disebut Lebih Mematikan

Gedung Putih mengatakan, bagaimanapun, mereka mengharapkan beberapa warga Afghanistan yang memenuhi syarat untuk visa khusus tidak akan dilarang pergi ke bandara Kabul untuk mengungsi dalam beberapa hari mendatang.

Beberapa Demokrat di Kongres AS berpendapat evakuasi harus diselesaikan terlepas dari tanggal target.

“Bagi saya, misi mengevakuasi personel lebih diprioritaskan daripada tenggat waktu,” kata Perwakilan Jake Auchincloss, mantan Marinir yang memimpin infanteri di Afghanistan.***

Editor: Arman Muharam

Sumber: Malay Mail

Tags

Terkini

Terpopuler