Ratu Elizabeth Dikabarkan Ingin Pertahankan Peran Ini untuk Pangeran Andrew, Militer Akui Khawatir

22 Agustus 2021, 20:45 WIB
Di tengah kasus dugaan pelecehan seksual oleh Pangeran Andrew, Ratu Elizabeth disebut ingin pertahankan peran ini untuk sang anak. /Reuters

PR CIREBON – Kasus dugaan pelecehan seksual yang ditujukan untuk Pangeran Andrew menjadikan sosok putra kedua Ratu Elizabeth itu semakin memburuk di mata publik.

Banyak badan amal yang dinaunginya memutus kerjasama, bahkan wacana untuk menghentikan tugas Pangeran Andrew sebagai kolonel Grenadier Guards juga dibicarakan pakar kerajaan.

Akan tetapi, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Daily Mail, baru-baru ini dikabarkan bahwa Ratu Elizabeth akan tetap memberikan tugas sebagai kolonel Grenadier Guard pada Pangeran Andrew.

Baca Juga: Jinyoung B1A4 Ungkap Sosok yang Membantunya Menyesuaikan Diri Saat Syuting Setelah Keluar dari Militer

Ratu dilaporkan telah mengumumkan dia akan membiarkan putranya itu tetap dalam peran kehormatannya di tengah bantahan tuduhan pelecehan seksual tersebut.

Namun para panglima mengaku militer khawatir bahwa Pangeran Andrew tidak dapat melakukan tugas-tugas publik dan malah mempermalukan pasukan.

"Ratu telah memberi tahu resimen bahwa dia ingin Duke of York tetap sebagai kolonel dan tidak ada yang ingin melakukan apa pun yang dapat menyebabkan kemarahannya,” ujar sumber militer senior.

Baca Juga: Ungkap Bakat Tersembunyi pada Dirimu dengan Objek Pertama yang Terlihat, Salah Satunya Ahli dalam Segala Hal

“Bagaimana mungkin kamu memiliki seorang kolonel yang tidak bisa melakukan peran itu? Kamu tidak dapat memiliki seorang kolonel yang tidak dapat melakukan tugas-tugas publik,” tambahnya.

Pangeran Andrew juga memegang komando kehormatan lainnya termasuk kolonel Royal Highland Fusiliers, kepala kolonel dari Resimen Yorkshire, kepala komandan Armada Udara dan komodor udara kehormatan di RAF.

Langkah itu menunjukkan Ratu Elizabeth mendukung putranya yang mundur dari tugas publik untuk masa mendatang, setelah persahabatannya dengan pedofil Jeffrey Epstein muncul pada 2019.

Baca Juga: Wanita Inggris Ini Meninggal Akibat Tercekik Bajunya Sendiri, Polisi: Kasus yang Tidak Biasa

Salah satu korban Epstein, Virginia Guiffre menuduh Andrew melakukan pemerkosaan, pelecehan seksual, dan penyerangan seksual dalam gugatan yang dia ajukan bulan ini.

Dia menuduh bahwa Epstein memaksanya untuk berhubungan seks dengan Pangeran Andrew tiga kali ketika dia baru berusia 17 tahun.

Pangeran Andrew membantah klaim tersebut tetapi belum memberikan tanggapan publik terhadap gugatan tersebut.

Baca Juga: Urutan Tanda Zodiak Paling Kasar Menurut Astrologi, Sagitarius Paling Atas!

Jaksa pekan lalu mengatakan Andrew telah berusaha untuk smenggambarkan dirinya kepada publik sebagai bersemangat dan bersedia untuk bekerja sama.

Akan tetapi, ia tetapi tidak memberikan wawancara kepada otoritas federal dan telah berulang kali menolak permintaan untuk berbicara dengan penyelidik.

Andrew tetap menjadi orang yang dicari oleh jaksa di kantor Jaksa AS untuk Distrik Selatan New York tetapi mereka tidak berharap dapat mewawancarainya di masa mendatang, menurut sumber militer tersebut.

Baca Juga: Yunani Selesaikan Pembangunan Pagar Perbatasan untuk Mencegah Datangnya Calon Imigran Afghanistan

"Dia sepertinya tidak ingin berbicara dengan kami," kata sumber itu, yang akrab dengan penyelidikan AS.

Perwakilan Pangeran menolak berkomentar, tetapi sebelumnya telah membantah melakukan kesalahan karena gagal.

Pangeran berusia Andrew dengan keras membantah klaimnya bahwa dia dipaksa untuk berhubungan seks dengannya atas perintah Epstein.

Baca Juga: Apa Gambar Hewan Pertama yang Anda Lihat? Jawabannya Bisa Ungkap Kepribadian dalam Diri

Dia mengatakan dia pasti tidak melakukan kontak seksual dengannya dan bahkan tidak ingat pernah bertemu dengannya.

Kementerian Pertahanan menolak berkomentar.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Daily Mail

Tags

Terkini

Terpopuler