Junta Myanmar Cari Bantuan Internasional untuk Bantu Menghadapi Infeksi Covid-19

28 Juli 2021, 21:58 WIB
Junta Myanmar cari bantuan internasional untuk hadapi Covid-19. /Pixabay/PIRO4D

PR CIREBON – Junta Myanmar tengah mencari kerja sama dalam skala lebih besar dengan komunitas internasional untuk mengatasi wabah Covid-19, kata media pemerintah pada 28 Juli 2021.

Diketahui, Myanmar sedang berjuang melawan gelombang infeksi Covid-19 yang sedang melonjak.

Pemimpin Junta Myanmar Min Aung Hlaing dalam pidatonya menyerukan lebih banyak kerja sama dalam upaya pencegahan, pengendalian dan pengobatan Covid-19.

Baca Juga: Tzuyu TWICE Ramai Dibicarakan Setelah Diduga Tampil dalam Cabang Panahan di Olimpiade Tokyo 2020

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Reuters, kerja sama itu termasuk dengan sesama anggota Asia Tenggara (ASEAN) dan negara-negara sahabat, kata Min Aung Hlaing kepada Global New Light of Myanmar.

Menurut Reuters, Myanmar baru-baru ini menerima dua juta dosis vaksin tambahan dari Tiongkok, namun diyakini hanya memvaksinasi sekitar 3,2 persen dari populasinya.

Upaya untuk mendapatkan oksigen telah dilakukan oleh mereka yang putus asa di banyak bagian negara tersebut.

Baca Juga: Pemilihan Lokasi Pernikahan Berdasarkan Zodiak: Aries yang Suka Tantangan Cocok Gelar Pesta di Pantai atau Goa

Portal berita Myanmar Now, mengutip saksi, melaporkan bahwa setidaknya delapan orang telah meninggal dunia di rumah sakit Yangon pada akhir pekan setelah sistem oksigen pipa gagal.

Reuters tidak dapat mengonfirmasi secara independen laporan tersebut.

Sementara Rumah Sakit Umum Okkalapa Utara dan juru bicara kementerian kesehatan tidak dapat segera dihubungi untuk dimintai komentar.

Baca Juga: Link Twibbon 'Saya Kangen Liga' dari PT LIB untuk Suporter Sepak Bola Indonesia

Diketahui, jumlah infeksi di Myanmar telah melonjak sejak bulan Juni dengan 4.964 kasus dan 338 kematian dilaporkan pada 27 Juli 2021, menurut data kementerian kesehatan.

Petugas medis dan layanan pemakaman menempatkan jumlah korban di angka yang lebih tinggi.

Myanmar berada dalam kekacauan sejak militer menggulingkan pemerintah terpilih yang dipimpin oleh Aung San Suu Kyi pada 1 Februari lalu, dengan protes reguler dan pertempuran antara tentara dan milisi yang baru dibentuk.

Baca Juga: Oki Setiana Dewi Kenalkan Karakter Anak Ketiganya, Netizen: Khadeejah Adalah The Next Aunty-nya!

Militer membenarkan kudetanya dengan menuduh partai Suu Kyi memanipulasi suara dalam pemilihan umum November untuk mengamankan kemenangan telak. Komisi pemilihan pada saat itu dan pengamat luar menolak tuduhan tersebut.

Pekan lalu, para tahanan di Yangon melakukan protes atas apa yang disebut para aktivis sebagai wabah besar Covid-19 di penjara Insein era kolonial, tempat banyak pengunjuk rasa pro-demokrasi ditahan.

Sementara upaya untuk mengatasi wabah semakin terhambat oleh beberapa banjir terburuk dalam beberapa tahun terakhir di Myanmar timur.***

Editor: Al Makruf Yoga Pratama

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler