PR CIREBON – Seorang wanita India yang telah dinyatakan meninggal karena Covid-19 membuat terkejut keluarganya ketika dia tiba di rumah dua minggu setelah pemakaman dan kremasinya.
Keluarga wanita India bernama Muktyala Girijamma, 70, secara salah diberitahu pada 15 Mei bahwa dia meninggal setelah berjuang melawan virus Corona.
Kesalahan oleh rumah sakit yang terletak di kota Jaggaiyapet di distrik Krishna di Andhra Pradesh, India itu, terjadi ketika tubuh orang asing dikira sebagai Girijamma dan dikremasi di tempatnya.
Nenek yang berasal dari dari Christianpet itu dirawat di rumah sakit pada 12 Mei 2021 setelah terinfeksi virus Corona.
Ketika suaminya Gadayya pergi ke rumah sakit untuk menanyakan kondisinya, dia menemukan Girijamma hilang dari tempat tidurnya dan staf rumah sakit mengatakan kepadanya bahwa dia telah dipindahkan ke bangsal lain.
Gadayya gagal melacak Girijamma bahkan setelah memeriksa semua bangsal rumah sakit secara menyeluruh.
Baca Juga: Aurel Hermansyah Tanyakan Pengeluaran Setelah Menikah, Atta Halilintar: Nanti Aku Jawab Salah Lagi
Menurut keponakan Girijamma, Nagu, otoritas rumah sakit akhirnya memberi tahu keluarga itu bahwa wanita 70 tahun itu sudah berada di kamar mayat.
Keluarganya pun tidak memeriksa mayat dengan cermat karena kebijakan jarak sosial tetapi menganggapnya sebagai kerabat mereka atas dasar kepercayaan.
Peraturan ketat yang diberlakukan membuat keluarga hanya bisa melihat jenazah dari kejauhan, sementara jenazahnya tetap terbungkus rapat dengan plastik sampai dikremasi.
Baca Juga: Mengira Miliki 8 Anak dalam Kandungan, Wanita Afrika Selatan Ini Kaget Saat Lahirkan 10 Bayi
“Paman saya menemukan mayat yang mirip dengan istrinya. Sertifikat kematian juga dikeluarkan oleh otoritas rumah sakit,” jelas Nagu, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Daily Mail.
Sementara itu wanita lain yang juga bernama Girijamma dari daerah Christianpet di distrik tersebut, terinfeksi Covid-19 pada waktu yang hampir bersamaan.
Kematiannya menyebabkan kekacauan yang tidak diinginkan, menurut sumber setempat.
Tetapi keluarga Girijamma yang tidak menyadari bahwa dia masih hidup, membawa jenazahnya ke Jaggaiyapet dan melakukan upacara terakhir pada hari yang sama.
Putra Girijamma, Ramesh, juga meninggal karena virus itu pada 23 Mei 2021 lalu.
Upacara dan doa diselenggarakan untuk mereka berdua, tetapi di saat yang sama Girijamma telah pulih di rumah sakit dan bertanya-tanya mengapa tidak ada yang datang untuk menjemputnya.
Baca Juga: Sebagai Musisi Sekaligus Politikus, Pasha Ungu Bela Para Pengamen dan Sayangkan Arogansi Satpol PP
“Saya tidak mengetahui keluarga dan penduduk desa berduka atas kematian saya. Saya sangat marah karena keluarga saya tidak datang menemui saya,” ia mengungkapkan.
Girijamma membuat keluarganya kaget setelah dia berhasil kembali ke rumah menggunakan uang yang diberikan oleh pemerintah negara bagian untuk setiap penyintas Covid-19, dua minggu setelah upacara pemakamannya.
Suaminya, Gadayya, benar-benar tidak percaya dan merasa adalah keajaiban bahwa istrinya masih hidup dan sehat.
Pasangan tua itu sekarang merindukan putra mereka Ramesh, yang secara tragis meninggal tanpa kehadiran ibunya, yang kemudian membuatnya hancur.
“Saya berharap anak saya ada di sini untuk melihat saya kembali sendiri. Saya tidak tahu apakah saya dapat menahan tragedi ini atau tidak,” ujar Girijamma.***