PR CIREBON - Badai serangan udara menghantam Gaza, Palestina oleh Israel pada Selasa 18 Mei 2021, ketika Presiden AS Joe Biden menyatakan dukungan untuk gencatan senjata.
Joe Biden dukung gencatan senjata di Gaza antara Israel dan Hamas.
Pernyataan Joe Biden soal gencatan senjata di Gaza itu disampaikan dalam panggilan telepon yang ia lakukan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Baca Juga: 'Perang Saudara' Pecah di Kota Lod Israel, Walikota Serukan Benjamin Netanyahu Tangani Situasi
Sebuah front baru dalam konflik dibuka ketika militer Israel mengatakan pihaknya juga menembaki Lebanon.
Hal itu sebagai tanggapan atas enam peluncuran roket yang gagal dari daerah selatan di negara tetangga.
Joe Biden mengadakan percakapan telepon ketiganya dengan Benjamin Netanyahu sejak kekerasan berkobar pada 10 Mei 2021 dan menyatakan dukungan untuk gencatan senjata.
Baca Juga: Yoona dan Lee Jong Suk Dikabarkan akan Membintangi Drakor Baru 'Big Mouth', Jadi Pasutri?
Tapi Presiden Joe Biden berhenti menuntut diakhirinya kekerasan.
Setidaknya 212 warga Palestina, termasuk 61 anak-anak, telah tewas di Gaza sejak serangan dimulai.
Sekitar 1.500 warga Palestina terluka. Sepuluh orang Israel tewas, termasuk dua anak.
Baca Juga: Yoona dan Lee Jong Suk Dikabarkan akan Membintangi Drakor Baru 'Big Mouth', Jadi Pasutri?
Menghadapi tekanan yang semakin meningkat dari para pendukung hak dan anggota Partai Demokratnya sendiri, Presiden AS Joe Biden telah menyampaikan dukungannya untuk gencatan senjata guna mengakhiri kekerasan di Jalur Gaza.
Dalam sebuah pernyataan pada Senin, Gedung Putih mengatakan Joe Biden menyatakan dukungannya untuk gencatan senjata tersebut.
Joe Biden juga membahas keterlibatan AS dengan Mesir dan mitra lainnya menuju tujuan itu.
Baca Juga: Dapat Paket Misterius untuk Kiano di Depan Rumah, Paula Verhoeven: Hati-hati!
"Presiden menegaskan kembali dukungan tegasnya untuk hak Israel untuk mempertahankan diri dari serangan roket tanpa pandang bulu," bunyi pernyataan itu.
Sehari sebelumnya, Benjamin Netanyahu mengatakan serangan militer Israel di Gaza akan terus berlanjut dengan "kekuatan penuh".
Puluhan ribu warga Palestina telah terlantar akibat pemboman Israel, yang dimulai pada 10 Mei setelah roket diluncurkan dari Gaza menuju Israel.***