Amerika Serikat Kirim Diplomat untuk Meredam Kekerasan Israel-Palestina

14 Mei 2021, 17:48 WIB
Ilustrasi. Amerika Serikat kirim diplomat untuk menenangkan gejolak terburuk dalam kekerasan antara Israel dan Palestina. /Ibraheem Abu/Reuters

PR CIREBON - Amerika Serikat mengirim seorang diplomat senior untuk mendesak Israel dan Palestina menenangkan gejolak terburuk dalam kekerasan di antara mereka selama bertahun-tahun.

Kekerasan yang tengah terjadi antara Israel dan Palestina itu, tampaknya membuat pemerintahan Biden lengah karena mengejar prioritas lain.

Dalam sambutannya yang disambut oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Menteri Luar Negeri Antony Blinken membela hak Israel untuk melindungi dirinya sendiri dan mengutuk roket yang ditembakkan oleh Hamas, kelompok Islam yang mengendalikan Jalur Gaza.

Baca Juga: 5 Hal Kebiasan Harian Buruk yang Dapat Pengaruhi Kesehatan Ginjal, Salah Satunya Konsumsi Banyak Garam

Dia juga mengatakan Israel memiliki kewajiban khusus untuk menghindari korban sipil.

Israel mengatakan pihaknya menewaskan 16 anggota sayap bersenjata Hamas di Gaza dalam serangan Rabu, 12 Mei 2021 lalu. Setidaknya 56 orang telah tewas di Gaza sejak kekerasan meningkat , menurut kementerian kesehatan daerah itu. Enam orang tewas di Israel, kata pejabat medis.

Aksi militer tersebut menyusul kerusuhan yang melibatkan polisi Israel dan pengunjuk rasa Palestina di dekat Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur.

Baca Juga: Tanggapi Pernyataan CDC yang Kontroversial, dr. Tirta: Saya Sih Enggak Mau Buru-buru Euforia Dulu

Antony Blinken, yang berbicara melalui telepon dengan Benjamin Netanyahu, mengatakan dia telah mengirim Wakil Asisten Menteri Luar Negeri Hady Amr untuk bertemu dengan kedua belah pihak.

"Dia akan mendesak, atas nama saya dan atas nama Presiden (Joe) Biden, untuk mengurangi eskalasi kekerasan," katanya, dilansir Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Arab News.

Biden belum menunjuk duta besar untuk Israel, sebuah pos yang telah diisi oleh pendahulunya Donald Trump sebelum pelantikannya. Pejabat tinggi departemen luar negeri lainnya yang menangani wilayah tersebut masih menunggu persetujuan dari Senat.

Baca Juga: Rayakan Lebaran Idul Fitri 1442 H, Ridwan Kamil: Tahun Ini Istimewa karena Kehadiran Anak Bungsu

Menolak saran bahwa konflik berkepanjangan belum menjadi prioritas, Blinken berulang kali menggambarkan pemerintah sebagai "terlibat penuh."

“Kami sangat terlibat di seluruh papan. Departemen Luar Negeri, Gedung Putih, pejabat senior, dengan Israel, Palestina, dan negara lain serta mitra di kawasan itu untuk menyerukan dan mendorong de-eskalasi, ”kata Blinken.

Seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri, ditanya apakah Biden akan berbicara dengan Netanyahu, mengatakan "keterlibatan tingkat tinggi" lebih lanjut dari Washington akan diharapkan.

Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Benarkah Bank Indonesia Mengeluarkan Uang Pecahan 1.0?

Dalam sambutannya, Antony Blinken membuat perbedaan antara "organisasi teroris, Hamas yang menghujani roket tanpa pandang bulu yang sebenarnya menargetkan warga sipil, dan tanggapan Israel, membela diri."

"Saya pikir Israel memiliki beban ekstra dalam mencoba melakukan segala yang mereka bisa untuk menghindari korban sipil, bahkan saat itu menanggapi dengan benar dalam membela rakyat," ucapnya.

"Kantor Netanyahu mengatakan Perdana Menteri Netanyahu berterima kasih kepada Blinken atas dukungan AS untuk hak Israel untuk membela diri, hak yang diulangi oleh Menteri Luar Negeri dalam seruan ini," tambahnya.***

Editor: Arman Muharam

Sumber: Arab News

Tags

Terkini

Terpopuler