Laporan Baru Sebut Jumlah Kematian Akibat Covid-19 di Dunia Capai 3 Kali Lipat dari Data Resmi

7 Mei 2021, 14:20 WIB
Ilustrasi virus corona. Sebuah laporan baru dari organisasi di Amerika Serikat menyebut bahwa jumlah kematian akibat Covid-19 di dunia 3 kali lipat.* /Pixabay/Gerd Altmann

PR CIREBON – Pandemi Covid-19 masih terus melonjak di beberapa negara dan belum usai hingga saat ini.

Selain kasus yang terus menyerang jutaan orang, kematian yang diakibatkan oleh Covid-19 juga mencapai hampir 3,25 juta jiwa.

Akan tetapi, sebuah analisis baru dari University of Washington DC's Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) memperkirakan bahwa kematian akibat Covid-19 sebenarnya mencapai hampir 6,9 juta.

Baca Juga: Vincent dan Desta Ungkap Perjalanan Awal Karier Abimana Aryasatya di Dunia Perfilman Indonesia

Hal itu karena terdapat tiga kali lipat jumlah kematian akibat Covid-19 yang tidak tercatat secara resmi.

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Al Jazeera, kematian tidak dilaporkan karena sebagian besar negara hanya mencatat yang terjadi di rumah sakit atau pasien dengan infeksi yang dikonfirmasi.

Perkiraan yang dilaporkan saat ini menunjukkan lebih dari 155 juta infeksi di seluruh dunia dengan setidaknya 3,25 juta kematian, menurut data Universitas Johns Hopkins.

Baca Juga: Lucinta Luna Mengaku Hamil dan Ingin Berbesanan dengan Para Artis Ini

IHME adalah organisasi penelitian kesehatan independen yang memberikan pengukuran sebanding dari masalah kesehatan dunia dan telah dikutip di masa lalu oleh Gedung Putih di Amerika Serikat.

Laporan yang dikeluarkan IHME juga diawasi dengan ketat oleh pejabat kesehatan masyarakat.

Kematian Covid-19 yang dilaporkan sangat terkait dengan tingkat pengujian di suatu negara, kata IHME.

Baca Juga: Beri Putri Kecilnya Hadiah Ulang Tahun Saham, Raditya Dika: Lot Perusahaan Makanan Bayi yang Kaka Suka

"Jika Anda tidak menguji terlalu banyak, kemungkinan besar Anda akan melewatkan kematian akibat Covid-19," kata Christopher Murray, direktur Institute for Health Metrics and Evaluation, dalam panggilan pengarahan dengan wartawan.

IHME memperkirakan total kematian akibat Covid-19 dengan membandingkan kematian yang diantisipasi dari semua penyebab berdasarkan tren pra-pandemi dengan jumlah sebenarnya dari semua kematian yang disebabkan selama pandemi.

Di Amerika Serikat, analisis memperkirakan kematian terkait Covid-19 lebih dari 905.000 orang.

Baca Juga: Petisi Online Tolak Olimpiade Tokyo Dapat Dukungan Masif dari Publik

Angka resmi dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS pada Rabu memperkirakan 575.491 kematian karena virus corona baru.

CDC tidak segera menanggapi permintaan untuk mengomentari laporan tersebut.

Laporan tersebut hanya mencakup kematian yang disebabkan langsung oleh virus, bukan kematian yang disebabkan oleh gangguan pandemi terhadap sistem perawatan kesehatan dan komunitas.Baca Juga: Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka Mencopot Lurah Gajahan, Ganjar Pranowo: Saya Kira Itu Bagus Ya

“Banyak negara telah mencurahkan upaya luar biasa untuk mengukur jumlah korban pandemi, tetapi analisis kami menunjukkan betapa sulitnya melacak secara akurat penyakit menular baru dan yang menyebar dengan cepat,” kata Murray.

Sementara itu, India melaporkan pada Kamis, 6 Mei 2021, lebih dari 400.000 infeksi virus corona dalam periode 24 jam, sementara jumlah kematian akibat virus naik ke rekor 3.980.

Penghitungan negara Asia Selatan telah melonjak melewati 21 juta kasus, didorong oleh rekor 412.262 infeksi baru.

Baca Juga: Presiden Jokowi Resmikan Penggunaan Fasilitas Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik di Surabaya

Jumlah orang yang meninggal karena Covid-19 sekarang berjumlah 230.168, data kementerian kesehatan menunjukkan.

Wawancara dari dokter dan pemimpin desa di India yang terlibat dalam penghitungan kematian pandemi, bagaimanapun, mengungkapkan bahwa jumlah kematian sebenarnya bisa berkali-kali lebih tinggi daripada jumlah resmi.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler