Sebut Pendistribusikan Vaksin Covid-19 Tidak Merata, PBB Serukan Rencana Vaksinasi Global

18 Februari 2021, 17:50 WIB
PBB menyebutkan bahwa distribusi vaksin Covid-19 tidak merata.* /pixabay/@fernandozhiminaicela

PR CIREBON – Kepala Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengkritik tajam distribusi vaksin Covid-19 yang ia sebut sangat tidak merata dan tidak adil.

PBB menunjukkan bahwa hanya 10 negara yang telah memberi suntikan vaksinasi, dan sebanyak 75 persen dari semua vaksin Covid-19.

Berbicara dalam pertemuan tingkat tinggi Dewan Keamanan PBB pada hari Rabu, Antonio Guterres mengatakan 130 negara belum menerima satu pun dosis vaksin Covid-19.

Baca Juga: Budiman Sudjatmiko: Rocky Gerung Cuma Punya Banyak Kosa Kata

“Pada saat kritis ini, pemerataan vaksin merupakan ujian moral terbesar di hadapan masyarakat global,” ujarnya, dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Al Jazeera.

Guterres menyerukan rencana vaksinasi global yang mendesak untuk menyatukan ilmuwan, produsen vaksin, dan yang dapat mendanai upaya itu, untuk memastikan distribusi vaksin yang adil.

Ia juga meminta negara dengan kekuatan ekonomi terkemuka dunia yang tergabung dalam G20 untuk membentuk gugus tugas darurat yang harus memiliki kapasitas untuk menyatukan perusahaan farmasi, pelaku industri dan logistik utama.

Baca Juga: Cak Nun Diduga Ancam Turunkan Presiden, Refly Harun: Jokowi Harus Ambil Langkah Introspeksi

Guterres mengatakan bahwa pertemuan yang dilakukan negara G7 dapat menciptakan momentum untuk memobilisasi sumber daya keuangan yang diperlukan.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab, yang negaranya memegang kursi kepresidenan Dewan Keamanan bulan ini, mendesak badan paling kuat PBB untuk mengadopsi resolusi gencatan senjata di zona konflik untuk memungkinkan pengiriman vaksin Covid-19.

Inggris mengatakan lebih dari 160 juta orang berisiko tidak mendapat vaksinasi virus Corona karena mereka tinggal di negara-negara yang dilanda konflik dan ketidakstabilan.

Baca Juga: Seorang Gadis Disebut Sebagai 'Putri Rahasia' Vladimir Putin, Akui Senang Jadi Pusat Perhatian

Negara-negara itu termasuk Yaman, Suriah, Sudan Selatan, Somalia, dan Ethiopia.***

 
Editor: Tita Salsabila

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler