Korea Selatan Tawarkan Tes Covid-19 bagi Hewan Peliharaan yang Tunjukan Gejala Corona

9 Februari 2021, 11:40 WIB
Ilustrasi Hewan peliharaan. /Pixabay/Free-photos./

PR CIREBON – Kucing dan anjing yang merupan hewan peliharaan yang demam, batuk, atau kesulitan bernapas akan ditawari tes Covid-19 di Seoul, Korea Selatan jika mereka terpapar oleh manusia.

Penawaran tes Covid-19 pada hewan peliharaan di Korea Selatan itu diungkapkan pemerintah metropolitan Seoul, pada Senin, 8 Februari 2021 waktu setempat.

Program di ibu kota Korea Selatan itu dilakukan setelah Korea Selatan melaporkan kasus pertama infeksi Covid-19 pada hewan peliharaan, yakni anak kucing pada 24 Januari lalu.

Baca Juga: Kasus Protokol Kesehatan di Petamburan Berlanjut, Tujuh Tersangka Ditahan selama 20 Hari

"Mulai hari ini, pemerintah metropolitan Seoul akan menawarkan tes virus Covid-19 untuk anjing dan kucing peliharaan," kata Park Yoo-mi, pejabat kota Seoul yang menangani pengendalian penyakit, dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Channel News Asia.

Tes akan dibatasi pada hewan peliharaan yang menunjukkan gejala, termasuk demam, batuk, kesulitan bernapas dan pilek, setelah melakukan kontak dengan manusia yang dinyatakan positif.

Tes akan dilakukan di dekat rumah hewan oleh tim petugas kesehatan termasuk dokter hewan.

Hewan yang dites positif harus diisolasi di rumah selama 14 hari, tetapi jika pemiliknya terjangkit virus, hewan peliharaan mereka akan dikirim ke kandang terpisah.

Baca Juga: KUA Buka Suara Soal Pernikahan Vicky Prasetyo dan Kalina Ocktaranny

Pasien manusia di Korea Selatan umumnya dikurung di fasilitas karantina pusat jika tidak membutuhkan perawatan rumah sakit.

Di seluruh dunia, beberapa hewan, termasuk anjing dan kucing, dinyatakan positif terkena virus Covid-19, yang telah menewaskan lebih dari dua juta orang di seluruh dunia.

Setidaknya dua gorila di Kebun Binatang San Diego California dinyatakan positif terkena virus bulan lalu, diyakini telah ditularkan dari seorang pekerja kebun binatang yang tidak menunjukkan gejala.

Di Denmark, wabah akibat mutasi virus Covid-19 di peternakan bulu cerpelai tahun lalu mendorong pemusnahan semua cerpelai di negara itu.***

Editor: Tita Salsabila

Sumber: Channel New Asia

Tags

Terkini

Terpopuler