Sadis! Seorang Dokter Diduga Bunuh Pasien Lansia untuk ‘Kosongkan Tempat Tidur' Untuk Pasien Lain

29 Januari 2021, 12:15 WIB
Ilustrasi membunuh menggunakan pil obat/ /Pixabay//

PR CIREBON – Seorang dokter berusia 47 tahun di Italia ditangkap karena dicurigai sengaja membunuh pasien Covid-19 lansia.

Dokter Carlo Mosca tersebut membunuh pasiennya dengan memberikan obat bius dengan overdosis yang bisa membuat dua pasien Covid-19 meninggal.

Kejadian tersebut dilakukan sang dokter untuk kembali menyediakan tempat tidur untuk pasien Covid-19 yang lainnya.

Baca Juga: Heboh Whatsapp Bikin Story, Begini Penjelasan Resmi Whatsapp Soal Kebijakan Privasi

Dilansir Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari DNA India, dua pasien yang dimaksud adalah Natale Bassi yang berusia 61 tahun dan Angelo Paletti yang berusia 80 tahun.

Dua lansia tersebut dirawat di rumah sakit Lombardy pada bulan Maret 2020 selama Italia mencapai puncak gelombang pertama virus.

Dokter yang dituduh, mengosongkan tempat tidur ketika rumah sakitnya berjuang untuk mengatasi tingginya jumlah pasien virus Covid-19 pada Maret lalu.

Ada laporan tentang dokter Italia yang dipaksa untuk memilih pasien mana yang akan dirawat berdasarkan prospek pemulihan mereka ketika gelombang pertama pandemi melanda Italia tahun lalu.

Kedua pasien digali bulan lalu untuk membuktikan apakah memiliki dosis obat succinylcholine dan propofol dalam tubuh mereka.

Baca Juga: Urutan Zodiak yang Paling Sulit Hingga Paling Mudah Jatuh Cinta

Kedua obat tersebut umumnya digunakan ketika pasien ditempatkan pada ventilator, tetapi peneliti menemukan dari arsip medis tidak ada pasien yang diintubasi saat berada di rumah sakit.

Penggunaan obat-obatan pada pasien yang tidak diintubasi menyebabkan mereka mati lemas, menurut dokumen pengadilan yang dilaporkan oleh publikasi tersebut.

Pesan WhatsApp antara perawat mengungkapkan bahwa mereka mencurigai dokter Mosca membunuh pasien 'untuk membebaskan tempat tidur' di bangsal A&E tempat dia bertanggung jawab.

Dalam pesan teks satu sama lain, perawat menulis, "Apakah dia meminta Anda untuk memberikan obat tanpa melakukan intubasi?" tulis seorang perawat dalam sebuah pesan.

"Saya tidak membunuh pasien hanya karena dia ingin membebaskan tempat tidur. Ini gila," tulis yang lain.

Baca Juga: Dukung 5 Destinasi Super Prioritas, Kemnaker Siapkan 500 Ribu Tenaga Kerja Terampil

Penuntut juga mengklaim bahwa dia meminta rekan-rekannya untuk meninggalkan ruangan ketika dia memberikan obat-obatan.

Tiga kematian lainnya sekarang sedang diperiksa oleh polisi setelah mereka mengklaim Mosca mengubah catatan medis korbannya untuk menutupi jejaknya.

Setelah hal yang mengejutkan itu, dia telah diskors dari pekerjaannya sebagai kepala ruang gawat darurat di Rumah Sakit Montichiari di Brescia, Italia.

Dia juga ditempatkan sebagai tahanan rumah di rumahnya di Mantua. Namun, dokter menyebut tuduhan itu 'tidak berdasar' dan membantah semua tuduhan terhadapnya.

Dia mengatakan dia tidak pernah memberikan anestesi dan dia tidak akan pernah mengambil nyawa, sebaliknya justeru menyelamatkannya. ***

Editor: Tita Salsabila

Sumber: DNA India

Tags

Terkini

Terpopuler