Hasi Penelitian Sebut Pasien Covid-19 Tidak Bisa Sepenuhnya Sembuh dan Miliki Efek Jangka Panjang

19 Januari 2021, 17:35 WIB
Ilustrasi Covid-19. /@fusion_medical_animation

PR CIREBON – Pasien yang terjangkit Covid-19 ternyata tidak bisa sepenuhnya sembuh dan bahkan akan memiliki efek jangka panjang yang mengkhawatirkan.

Sebuah studi baru telah mengungkapkan dampak buruk yang ditimbulkan oleh pasien Covid-19 yang pulih, dengan pasien yang mengalami berbagai penyakit termasuk masalah jantung, diabetes, dan kondisi kronis.

Studi oleh para peneliti di Universitas Leicester dan Kantor Statistik Nasional Inggris mengatakan data menunjukkan bahwa hampir sepertiga pasien yang sembuh kembali ke rumah sakit dengan gejala lebih lanjut dalam lima bulan, dan satu dari delapan meninggal.

Baca Juga: Minta Mbak You Ditangkap, Husin Shihab: Nanti Ada Peramal Baru Seenaknya Main Ramal

Dari 47.780 orang yang dipulangkan dari rumah sakit pada gelombang pertama di Inggris, 29,4 persen masuk kembali ke rumah sakit dalam 140 hari, dan 12,3 persen dari total meninggal.

"Ini adalah studi terbesar tentang orang yang dipulangkan dari rumah sakit setelah dirawat karena Covid-19," kata penulis studi Kamlesh Khunti, seperti dilansir Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Arab News.

Orang-orang yang pulang setelah dinyatakan sembuh dari Covid-19, lanjutnya ternyata memiliki efek jangka panjang, kemudian kembali dan sekarat.

Baca Juga: Basarnas Tutup Pencarian Korban Longsor di Sumedang Usai Temukan 40 Total Korban Jiwa

"Kami melihat hampir 30 persen telah diterima kembali, dan itu banyak sekali. Pesannya di sini adalah kita benar-benar harus bersiap untuk Covid-19 jangka panjang," ujarnya.

Covid-19 jangka panjang adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan efek jangka panjang yang dialami banyak pasien setelah tertular dan kemudian pulih dari virus.

Khunti mengatakan penyakit yang tercatat dialami orang setelah sembuh antara lain masalah jantung, ginjal dan hati, serta diabetes.

Baca Juga: Ikut Donorkan Plasma Darah, Bupati Cirebon Imron: Alhamdulillah, bisa Mendonorkan Sebanyak 625 Cc

Penelitian lain menemukan bahwa pasien mengalami sesak dan kelelahan, dan beberapa bahkan harus duduk di kursi roda karena Covid-19 yang lama.

Studi Universitas Leicester belum ditinjau oleh sejawat, yang berarti studi itu belum mendapat kritik keras dari rekan-rekan di lapangan, tetapi para ilmuwan telah memuji hasilnya.

Christina Pagel, direktur unit penelitian operasional klinis di University College London, men-tweet: “Ini adalah pekerjaan yang sangat penting. Covid lebih dari sekadar kematian,"

Baca Juga: Bersama Ji Soo Blackpink, Kim So Hyun Tampil Memukau Sebagai Ksatria Putri Dalam Drama Sejarah Korea

Ia menyatakan studi mendalam harus dilakukan untuk memastikan apakah kemungkinan efek jangka panjang dari pasien Covid-19 benar-benar sangat membahayakan. ***

 

Editor: Tita Salsabila

Sumber: Arab News

Tags

Terkini

Terpopuler