Paus Fransiskus Akan Membuat Sejarah, Rencana Kunjungi Irak Tahun Depan

23 Desember 2020, 14:22 WIB
Pope Akan Membuat Sejarah, Rencana Kunjungi Irak Tahun Depan.* /Vatican News

PR CIREBON - Paus Fransiskus akan melakukan kunjungan bersejarah ke Irak pada Maret 2021, kata Vatikan pada Senin, 7 Desember. Ini merupakan yang pertama oleh seorang paus dan termasuk perjalanan ke Mosul.

Pria berusia 83 tahun itu telah lama berbicara tentang keinginannya untuk mengunjungi negara Timur Tengah, di mana konflik telah menyebabkan jumlah umat Kristen turun drastis selama dua dekade terakhir.

Antara 5 dan 8 Maret tahun depan, Paus Fransiskus akan mengunjungi Baghdad, dataran Ur kota Erbil, serta Mosul dan Qaraqosh di dataran Niniwe, kata juru bicara Matteo Bruni dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Penelitian Ungkap Kurangnya Waktu Tidur Dapat Pengaruhi Emosional Seseorang

Kunjungan Paus ke kota kuno Mosul di Irak utara akan menjadi sangat penting, sebagai bekas benteng kelompok Negara Islam.

Komunitas Kristen Irak yang bersejarah dan beragam telah hancur dalam perang sektarian berdarah yang mengikuti invasi pimpinan AS tahun 2003 dan kelompok Negara Islam menyapu sepertiga negara itu pada tahun 2014.

Komunitas Asiria, Armenia, Kasdim, Protestan, dan lainnya semuanya menjadi sasaran langsung.

Baca Juga: Tri Rismaharini Telah Resmi Dilantik Presiden, Pengamat: Tugasnya sebagai Mensos Cukup Berat

Tidak ada statistik yang dapat dipercaya tentang jumlah orang Kristen yang melarikan diri dari Irak selama gelombang pertumpahan darah berturut-turut ini.

Menurut William Warda, salah satu pendiri Organisasi Hak Asasi Manusia Hammurabi, jumlah orang Kristen yang tetap di Irak mencapai 400.000, turun dari 1,5 juta pada tahun 2003.

PESAN DAMAI

Perjalanan itu akan menjadi yang pertama bagi Paus ke luar negeri sejak wabah virus korona melanda Italia, dan Vatikan mengatakan program itu akan mempertimbangkan evolusi darurat kesehatan di seluruh dunia.

Baca Juga: Usai Enam Menteri, Kepala BNN dan Kepala Badan Restorasi Gambut dan Mangrove Turut Dilantik Presiden

Paus Fransiskus mengatakan tahun lalu bahwa Irak ada dalam daftarnya untuk tahun 2020, tetapi dia terpaksa membatalkan semua perjalanan asing pada bulan Juni ketika virus korona melanda seluruh dunia.

Pada saat itu, dia mengatakan dia berharap Irak bisa menghadapi masa depan melalui pengajaran bersama dan damai demi kebaikan bersama di pihak semua elemen masyarakat, termasuk agama, dan tidak jatuh kembali ke dalam permusuhan yang dipicu oleh konflik yang membara di negara itu. kekuatan regional.

Presiden Barham Saleh secara resmi mengundang paus untuk mengunjungi Irak pada Juli 2019, berharap itu akan membantu negara itu 'menyembuhkan diri' setelah perselisihan bertahun-tahun.

Baca Juga: Jokowi Lantik 6 Menteri dan 5 Wamen, HNW: Semoga Efektif Tangani Covid-19 dan Tak Korupsi

Kementerian luar negeri Irak pada hari Senin menyambut baik berita perjalanannya.

"Itu melambangkan pesan perdamaian ke Irak dan seluruh wilayah," katanya. Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Channel News Asia, 7 Desember 2020.

REALISASI MIMPI

Mendiang paus, Yohanes Paulus II, juga berharap untuk mengunjungi Irak, tetapi tidak pernah melakukan perjalanan itu.

Dia adalah salah satu kritikus paling keras terhadap keputusan Presiden AS saat itu George W Bush, untuk berperang melawan pemimpin Irak Saddam Hussein dalam apa yang ditakuti paus akan dilihat sebagai bentrokan peradaban antara Kristen dan Islam.

Baca Juga: Membuka Musyawarah Besar FKKC, Ini Harapan Bupati Cirebon kepada Pengurus Baru

Pada tahun 1999, Yohanes Paulus II ingin mengunjungi kota kuno Ur Kasdim di Irak selatan. Menurut Alkitab, di situlah Tuhan pertama kali berdoa kepada Abraham.

Tetapi ada kekhawatiran yang signifikan tentang keamanan, dan Amerika Serikat serta Inggris juga khawatir Saddam akan memanfaatkannya untuk tujuan propaganda.

"Kunjungan Paus akan datang sebagai realisasi dari mimpi pendahulunya, Paus St. Yohanes Paulus II," kata portal berita Vatikan.

Baca Juga: Sandiaga Uno Susul Prabowo Jadi Menteri, Rocky Gerung: Akhirnya Berkumpul di Satu Kelurahan

Paus Fransiskus telah meningkatkan hubungan antara Kristen dan Islam sebagai landasan kepausannya.

Tahun lalu dia mengunjungi Abu Dhabi di Uni Emirat Arab, di mana dia menjadi tuan rumah misa publik bersejarah untuk sekitar 170.000 umat Katolik di sebuah stadion, dan Maroko.

Paus telah mengunjungi beberapa negara Muslim pada tahun-tahun sebelumnya, termasuk Turki pada 2014, Azerbaijan pada 2016, dan Mesir pada 2017.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: Channel New Asia

Tags

Terkini

Terpopuler