Uji Klinis Vaksin indoVac untuk Booster di RS Hasan Sadikin

- 8 September 2022, 13:11 WIB
Vaksin IndoVac produksi Bio Farma
Vaksin IndoVac produksi Bio Farma /

Honesti mengatakan sejak Juli 2022, Bio Farma intensif berkomunikasi dengan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) untuk pemenuhan data-data pendukung.

Diharapkan izin penggunaan darurat Emergency Use Authorization (EUA) diharapkan dapat dirilis dalam waktu dekat, diperkirakan pertengahan September 2022.

Pada saat yang sama pihaknya juga mengajukan sertifikasi kehalalan IndoVac. Vaksin tersebut, lanjutnya, telah melewati audit aspek kehalalan dari Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI).

Baca Juga: Asiiik.., Dari dan Menuju Kepulauan Seribu Kini Lebih Mudah dan Nyaman, Dishub DKI Tambah Ini

Bio Farma juga sudah memulai uji klinis untuk vaksin lanjutan (booster) sejak 1 September 2022.

"Kami sudah mendapatkan PPUK (Persetujuan Pelaksanaan Uji Klinis) dari BPOM untuk uji klinis vaksin IndoVac booster. Selanjutnya, Bio Farma akan melakukan uji klinis vaksin IndoVac untuk anak-anak setelah mendapatkan PPUK dari BPOM," kata Honesti.

Bio Farma melaksanakan uji klinis vaksin booster di RS Hasan Sadikin, Bandung, dan dan Rumah Sakit Prof IGNG Ngoerah l, Bali. 

Pihaknya juga telah mendaftarkan nama vaksin IndoVac ke Ditjen Kekayaan Intelektual, Kementerian Hukum dan HAM pada 29 Juli 2022.

Baca Juga: Justin Bieber Batalkan Sisa Tur akibat Kelumpuhan Wajah:Saya Harap Kalian Mengerti

Saat ini masih dalam tahap pengumuman. Jika tidak ada keberatan dari pihak lainnya, maka proses ke tahap berikutnya sampai keluar sertifikat merek IndoVac sebagai paten Bio Farma dari Kementerian Hukum dan HAM," katanya.

Vaksin COVID-19 BUMN karya Bio Farma yang memiliki TKDN hampir 80 persen ini menjadi langkah menuju kemandirian sektor kesehatan.

Baca Juga: Pirage Disuguhan Cendol...

"Dengan TKDN sebesar itu kita berharap dapat mengurangi ketergantungan pada vaksin impor. Pada akhirnya hal itu akan berdampak positif dalam penghematan devisa negara," ungkap Honesti.

Dalam jangka panjang, pasar ekspor vaksin juga menjadi tujuan Bio Farma, di mana BUMN itu telah mendaftarkan Emergency Use Listing (EUL) ke Badan Kesehatan Dunia (WHO). ***

Halaman:

Editor: Uyun Achadiat

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x