PR CIREBON — Hidup tanpa ritme, ibarat berjalan tanpa arah. Maka, untuk mengatur ritme hidup dalam melatih diri guna menentukan arah yang hendak dituju, kuncinya adalah jujur, disiplin dan sabar.
Hanya dengan bersikap jujur, disiplin, dan sabar, hidup menjadi lebih tertata, teratur, dan terarah.
Quotes Ramadhan hari ke-8 puasa, Selasa 20 April 2021 / 8 Ramadhan 1442 Hijriah, menerangkan arti pentingnya sikap jujur, disiplin, dan sabar.
Baca Juga: Hasil Liga Inggris: Leeds vs Liverpool, Gol Llorente Gagalkan Tim Asuhan Jurgen Klopp Peroleh 3 Poin
Menukil ruang inspirasi pemikiran Dosen Jurusan Ilmu Al-Quran dan Tafsir IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Dr. Didi Junaedi, MA., dalam ungkapannya menganjurkan, “awali dengan kejujuran, jaga dengan kedisiplinan, hiasi dengan kesabaran.”
Untuk meraih sukses, menurutnya, seseorang itu harus komitmen bersikap jujur, disiplin, dan sabar. Ketiga hal itu menjadi satu paket yang harus dimiliki seseorang, dalam langkah mencapai kesuksesan.
Sesungguhnya, kesuksesan hanya akan menghampiri orang-orang yang bersikap jujur, disiplin dan sabar. Pasalnya, tanpa sebuah kejujuran, tidak ada artinya suatu kesuksesan.
Tanpa kedisiplinan, hanya sebatas impian kesuksesan itu. Dan, tanpa kesabaran, kesuksesan tak akan kunjung datang.
Menjadi modal pertama dan utama kejujuran bagi seseorang yang ingin meraih sukses dalam segala hal. Orang lain pun akan menghargai kita, hanya bila kita bersikap jujur. Kepercayaan akan tumbuh dengan kejujuran. Maka, jujur jadi modal dasar yang sangat berharga dalam meraih sukses.
Kemudian disiplin. Setelah berhasil membekali diri dengan modal dasar kejujuran, selanjutnya modal lain yang harus dimiliki seseorang untuk meraih sukses adalah kedisiplinan.
Baca Juga: Paul Zhang Mengaku Nabi ke-26, DPR Minta Polri dan Kominfo Memblokir Semua Konten Negatif di Medsos
Sikap disiplin menjadikan seseorang hidup secara teratur. Dengan bertindak disiplin, niscaya dapat mengatur waktunya dengan baik dan efektif. Orang disiplin tidak akan membuang waktu secara sia-sia dalam hidupnya.
Seseorang akan menjadi produktif hidupnya dengan disiplin. Dia menyadari sepenuhnya, betapa pentingnya waktu. Orang disiplin tidak ingin setiap waktunya berlalu begitu saja tanpa aktivitas yang bermakna.
Contohnya, adalah seperti para penulis produktif yang memiliki disiplin tinggi. Para penulis produktif bisa memanfaatkan waktu semaksimal mungkin di tengah kesibukan serta aktivitas mereka sehari-hari.
Meskipun tidak ada yang menyuruh mereka menulis, pun tidak ada yang melarangnya untuk bersantai ria menghabiskan waktunya untuk hal-hal lainnya, tapi mereka senantiasa mematuhi jadwal menulis yang telah mereka tentukan sendiri.
Walhasil, berkat kedisiplinan yang para penulis jalani selama ini, puluhan, bahkan mungkin ratusan karya telah mereka terbitkan. Menjadi bukti buah dari kedisiplinan mereka selama ini.
Membaca riwayat hidup Imam Al-Ghazali, yang mana beliau sangat disiplin dalam meluangkan waktunya untuk menulis, sungguh membuat kita tercengang.
Ihya’ ‘Ulumiddin, menjadi karya Imam Al-Ghazali yang paling monumental dan masih bisa dinikmati hingga kini.
Sepanjang hidup Imam Al-Ghazali, tokoh yang diberi gelar Hujjatul Islam (Pembela Islam) tersebut telah menghasilkan tidak kurang dari 500 buah karya berupa buku dengan beragam tema.
Selain itu, ada lagi sosok yang membuat kita terbelalak, yakni Ibnu Jarir Ath-Thobari, seorang sejarawan Muslim yang juga dikenal sebagai seorang mufassir.
Di mana ia setiap harinya menulis sebanyak 40 halaman, dalam kurun waktu kurang lebih 40 tahun. Bisa dibayangkan berapa banyak karya yang telah dihasilkannya.
Contoh tersebut menunjukan bahwa kedisiplinan merupakan salah satu sikap yang harus dimiliki oleh seseorang yang ingin meraih kesuksesan. Jelas, tanpa kedisiplinan, maka kesuksesan hanya angan-angan kosong belaka.
Baca Juga: BMKG: Gempa 6,4 Magnitudo Guncang Nias Sumatera Utara
Setelah jujur dan disiplin, modal atau bekal selanjutnya yang harus dimiliki oleh seseorang yang ingin suskes adalah ksabaran. Dengan bersikap sabar, seseorang akan mengerti betapa pentingnya sebuah proses.
Karena, tidak ada kesuksesan yang dapat diraih secara instan. Itulah kenapa sikap sabar menjadi kunci sukses seseorang.
Ketika ingin mencapai sukses, seseorang harus melaluinya dengan suatu proses panjang, yang merupakan cara Tuhan untuk menguji tingkat keyakinan seseorang kepada kuasa Tuhan. Karena, pada hakikatnya setiap orang berhak untuk sukses.
Mendapatkan apa yang menjadi cita-cita dan impiannya merupakan hak dari pada seseorang. Namun, bagaimana tingkat perjuangannya, atau pun pengorbanan, serta kesungguhan dan kesabaran seseorang dalam mencapai cita-cita serta impiannya tersebut.
Baca Juga: Prediksi Shio Hari Ini, 20 April 2021: Shio Tikus, Kerbau, Macan, dan Kelinci, Analisis Lagi Peruntunganmu
Tuhan berperan menentukan sukses tidaknya seseorang. Dan, hanya akan diberikan kepada mereka yang gigih, tekun, serta sabar.
Sedangkan, bagi orang-orang yang mudah patah semangat, gampang menyerah, tidak tahan dengan ujian, tidak sabar menjalani proses, jangan pernah berharap kesuksesan akan menghampiri mereka.
Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 153: “Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar”.
Dengan sabar, menjadi langkah sebuah proses pendakian menuju puncak kesuksesan, ketenangan, kebahagiaan, dan kedamaian.
Serta, menunjukkan tingkat kecerdasan dan kedewasaan seseorang. Sikap sabar pula merupakan salah satu nilai moral yang menjadi bukti konkret bagi kecerdasan emosi dan spiritual seseorang.
Diumpamakan, seseorang boleh tinggi kadar intelektualitasnya, tetapi ketika menafikan sebuah kesabaran, maka ia telah terjatuh pada tindakan bodoh secara emosi maupun spiritual.
Sifat sabar juga adalah sebuah tindakan bijak, yang menjadi proses melatih diri, memenej sikap, mengatur ritme kehidupan, kapan bertindak dan kapan diam. Jika hidup berjalan sesuai ritme, dipastikan ketenangan dan kedamaian yang akan kita dapatkan.
Sebaliknya, hidup tanpa ritme, ibarat berjalan tanpa arah. Kesabaran adalah cara kita mengatur ritme hidup, melatih diri menentukan arah yang hendak kita tuju.
Hanya dengan kesabaran, hidup lebih tertata, teratur dan terarah. Maka, jangan pernah berhenti berlatih mengatur ritme hidup.
Jadi, bersabarlah, maka kesuksesan dan kesempurnaan hidup akan kita raih.***