PR CIREBON - Sejumlah tips bagi penderita diabetes agar aman saat melakukan ibadah puasa dibagikan oleh Spesialis Penyakit Dalam dan Konsultan Endokrin Metabolik dan diabetes Dr. dr. Soebagijo Adi Soelistijo, Sp. PD-KEMD.
Diketahui bahwa pada tahun 2019 Indonesia berada pada peringkat ke-7 penderita diabetes terbanyak sedunia.
"Kondisi tersebut membuktikan bahwa masih banyak masyarakat Indonesia yang perlu memperhatikan kesehatan khususnya kadar gula dalam darah," ujar dr. Soebagijo dikutip Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Antara.
Baca Juga: Buruan Klaim! Kode Redeem FF Terbaru 15 April 2021, Dapatkan Hadiahnya Sebelum Kadaluwarsa
Dokter Siloam Hospitals Surabaya ini menyampaikan bahwa ada dua gejala diabetes, yakni gejala akut dan kronis.
"Gejala ini terkadang tidak disadari sebagian besar masyarakat," katanya pada acara Bincang Sehat bersama Siloam yang digelar secara virtual itu.
Soebagijo menambahkan, penderita diabetes akan selalu dihantui dengan komplikasi seperti hiperglikemia, hipoglikemia, stroke, kebutaan, hingga serangan jantung.
Baca Juga: Aktor Ganteng Jeff Smith Ditangkap Diduga karena Narkoba
Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kementerian Kesehatan RI menyampaikan, hiperglikemia adalah kadar gula darah yang tinggi dengan indikator > 300 mg/dl.
Kondisi ini menyebabkan penurunan kesadaran, penurunan berat badan, dan infeksi yang berulang.
Sebaliknya, hipoglikemia adalah sebutan bagi kadar gula darah yang rendah.
Baca Juga: Ramalan Shio Hari Ini, 16 April 2021: Shio Monyet, Ayam Jago, Anjing, dan Babi Harus Rileks
Kondisi ini dapat menimbulkan gejala ringan seperti pusing dan gemetar hingga gejala berat seperti gangguan penglihatan dan hilang kesadaran.
Oleh karena itu, pemeriksaan kadar gula darah secara rutin penting untuk dilakukan sebagai bentuk antisipasi.
Soebagijo menambahkan, penderita diabetes diperbolehkan berpuasa asalkan memenuhi kriteria scoring.
Baca Juga: Ramalan Shio Hari Ini, 16 April 2021: Shio Naga, Ular, Kuda, dan Kambing, Butuh Mental Kuat
"Disarankan bagi penderita diabetes untuk melakukan scoring bagi diri sendiri untuk mengetahui apakah kondisi tubuh memungkinkan untuk melakukan ibadah puasa," ujarnya.
Ia melanjutkan, scoring dibagi menjadi 3 kategori yaitu risiko tinggi, sedang, dan rendah.
Risiko tinggi sangat tidak disarankan untuk berpuasa. Risiko sedang boleh berpuasa namun dengan sangat hati-hati, dan risiko rendah boleh berpuasa.
Baca Juga: Ramalan Shio Hari Ini, 16 April 2021: Peruntungan Tikus, Kerbau, Macan, Kelinci, Bersikaplah Terbuka
Penderita diabetes juga tetap harus meminum obatnya. "Obat untuk diabetes tidak boleh ditakar atau ditentukan sembarangan secara mandiri. Pemakaiannya harus sesuai anjuran dokter agar sesuai dengan kebutuhan," tukas Soebagijo.
Bagi penderita diabetes risiko sedang dan rendah yang melakukan ibadah puasa, Soebagijo memberikan 3 tips agar puasa dilakukan dengan aman.
1. Jangan minum obat (kecuali Metformin dan TZD) saat sahur. Disarankan untuk meminum obat ketika berbuka.
2. Dianjurkan untuk tetap melakukan olahraga ringan yang dilakukan setelah shalat Tarawih.
3. Menyesuaikan pola makan selama Ramadhan.
Soebagijo juga menyarankan, jika penderita diabetes ingin mengkonsumsi buah maka makanlah secara langsung.
Kalau pun ingin membuat jus, sebaiknya hanya gunakan pemanis khusus diabetes atau tidak perlu sama sekali. Hal ini bertujuan agar kadar gula tidak meningkat.***