PR CIREBON – Film "Voice of Silence" bukan merupakan film bergenre thriller kriminal khas yang sulit ditonton. Alih-alih memadukan aksi berdarah, brutal, dan investigasi kelam, film ini menggunakan banyak humor gelap dan mise en scene dalam mengikuti kisah dua karakter yang aneh.
Film ini akan berpusat pada dua orang pria - Tae-in (Yoo Ah-in) dan Chang-bok (Yu Jae-myeong) - yang mencari nafkah dengan membersihkan TKP untuk para penjahat.
Suatu hari, mereka menemukan diri mereka terjebak bersama seorang gadis yang diculik bernama Cho-hee (Moon Seung-ah).
Tae-in dan Chang-bok terkejut dengan tugas barunya, karena mereka biasanya dibayar untuk membersihkan TKP dan mengubur mayat. Mereka berencana untuk membawa gadis itu ke klien mereka.
Baca Juga: Anak Jokowi Ngaku Tak Terganggu Soal Penundaan Pilkada 2020, Gibran: Saya Punya Inovasi, Selalu Siap
Akan tetapi kemudian mereka menemukannya dalam keadaan sudah mati, sehingga hal itu menempatkan mereka dalam situasi yang rumit.
Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari situs The Korea Times, Hong Eui-jeong, yang membuat debutnya sebagai sutradara dalam film "Voice of Silence," mengatakan dia ingin membuat segalanya tetap suram, membiarkan penonton mengajukan pertanyaan moral dan etika mereka sendiri.
"Film ini berpusat pada topik yang berbobot, tetapi tidak menampilkan penjahat tak berperasaan yang memotong-motong mayat dan menguburnya,”tutur Hong selama pers online film tersebut, Senin, 21 September 2020.
“Sebaliknya, menampilkan karakter normal sehari-hari yang terlibat dalam aktivitas kriminal untuk menghasilkan uang tambahan,"tambahnya.
Baca Juga: Klaster Covid-19 Pilkada Sudah Muncul di Jateng, Ganjar Ikut Usul Tunda: Zona Merah Sangat Bahaya