'Pamali,' Film Horor yang Angkat Budaya Masyarakat Sunda.

- 12 Oktober 2022, 10:28 WIB
Film Pamali mengambil cerita tentang 'pamali' atau tabu yang hidup di masyarakat Sunda sejak lama./ Diskominfo Jabar
Film Pamali mengambil cerita tentang 'pamali' atau tabu yang hidup di masyarakat Sunda sejak lama./ Diskominfo Jabar /

SABACIREBON  -- Perekonpmian nasional yang Tangguh bahkan menunjukkan peningkatan setelah beraklhirnya pandemic Corona Covid 19, membuat berbagai komunitas di berbagai daerah semangat mengembangkan kreativitasnya.

Salah satu komunitas yang dengan semangat tinggi adalah insan perfilm-an dan pariwisata daerah Jawa Barat. Mereka berkolaborasi memproduksi film cerita yang tentu saja membawa marwah budaya daerah.,

Mereka sadar banyak cara dan media untuk mengenalkan budaya serta pariwisata Jawa Barat, termasuk melalui film horor.

Baca Juga: Dolly Surabaya yang Ditutup Tahun 2014, Masih Menyisakan Persoalan

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat mengapresiasi film 'Pamali' besutan sineas Bobby Prasetyo karena cerita dan pesan dari film tersebut sangat mengangkat budaya dan pariwisata Jawa Barat.

"Salah satu kanalnya adalah film 'Pamali' yang sudah tayang beberapa hari ini di bioskop," ujar Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jabar Chandrawulan saat talkshow film 'Pamali', di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Minggu (9/10/2022).

Film Pamali mengambil cerita tentang 'pamali' atau tabu yang hidup di masyarakat Sunda sejak lama. Pamali merupakan aturan tidak tertulis yang tidak boleh dilanggar. Jika dilanggar maka akan ada petaka atau kesialan yang terjadi.

Baca Juga: Liga Champions: AC Milan Tak Berdaya di Kandang, Dikalahkan Chelsea, Aubameyang Sumbang Satu Gol

Pada masyarakat Sunda tempo dulu pamali kerap dipakai sebagai benteng untuk menyelamatkan alam, nilai- nilai, atau tatatan sosial. Namun pada masyarakat modern saat ini pamali kerap diabaikan.

Film Pamali mengambil cerita tentang 'pamali' atau tabu yang hidup di masyarakat Sunda sejak lama./ Diskominfo Jabar 

"Diharapkan lewat film ini masyarakat bisa lebih mengenal (budaya) dan keindahan alam Jawa Barat," kata Chandrawulan.

Baca Juga: Inilah 8 Anggota Polisi yang Ikut dalam Perbangan Jet Pribadi ke Jambi Menemui Keluarga Brigadir J

Menurut Chandrawulan, promosi film Pamali dilakukan melalui komunitas-komunitas yang ada agar lebih cepat tersosialisasikan ke masyarakat.

"Salah satunya lewat komunitas-komunitas yang ada agar cepat tersosialisasikan ke berbagai kalangan. Lewat film ini, giliran Kabupaten Garut yang kita promosikan karena setting ceritanya di Garut, dalam kesempatan lain tentu daerah lain juga" katanya.

Sementara itu dalam kesempatan yang sama, sutradara film 'Pamali' Bobby Prasetyo menyebutkan, ketertarikanya mengangkat film yang diadaptasi dari game dengan judul 'Pamali' itu karena muatan budayanya.

 Baca Juga: PT KAI Daop 3 Cirebon Antisipasi Bencana, Ini 15 Titik Daerah Rawan

"Terutama karena muatan budaya pamali itu yang sudah mulai pudar dipahami oleh masyarakat Sunda sendiri terutama kalangan milenial. Untuk itu saya merasa perlu menyampaikannya kembali melalui media film" terangnya.

Film Pamali sendiri bercerita tentang pasangan muda suami istri yang kembali ke kampung halaman dan menjual aset rumah peninggalan orang tuanya. Banyak 'kepamalian' yang dilanggar akhirnya membawa petaka.

Film Pamali dibintangi aktor Marthino Lio, Putri Ayudya, Taskya Namya, Unique Priscilla, dan Rukman Rosadi.

Baca Juga: Tahun 2023 Terdapat 15 Hari Libur Nasional Ditambah Cuti Bersama

Talkshow film Pamali merupakan bagian dari gelaran Road To West Java Festival yang akan dilangsungkan 2023.***

Editor: Otang Fharyana

Sumber: pikiran-rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x