Simu Liu Dikritik Netizen Tiongkok hingga Ada Ancaman Boikot Film yang Dibintanginya, Kenapa?

- 13 September 2021, 13:00 WIB
Aktor Kanada Simu Liu baru-baru ini mendapat ancaman boikot dan dikritik netizen Tiongkok karena wawancaranya 4 tahun lalu.
Aktor Kanada Simu Liu baru-baru ini mendapat ancaman boikot dan dikritik netizen Tiongkok karena wawancaranya 4 tahun lalu. /Instagram.com/@simuliu

“Ketika saya masih muda, orang tua saya akan menceritakan kisah-kisah ini tentang tumbuh di Tiongkok yang Komunis,” katanya, menjelaskan alasan di balik kepindahan orang tuanya.

“Mereka tinggal di dunia ketiga di mana Anda memiliki orang-orang yang sekarat karena kelaparan. Dan mereka merasa bahwa Kanada adalah tempat di mana mereka dapat hidup bebas dan memberi anak mereka masa depan yang lebih baik,” ia melanjutkan.

Baca Juga: Dituntut Taliban untuk Kembali ke Afghanistan, Pilot-pilot yang Dilatih AS Mulai Tinggalkan Uzbekistan

Komentar Simu Liu itu beredar di platform media sosial Tiongkok Weibo, dan reaksi keras terhadap aktor dari nasionalis Tiongkok sangat cepat.

Pengguna lain mengancam akan memboikot atau melaporkan film Marvel jika dirilis di Tiongkok. Namun boikot itu belum disetujui untuk dirilis oleh partai komunis.

Simu Liu adalah selebritas terbaru yang keturunan Tionghoanya dikritik atas komentar yang dianggap kritis terhadap Tiongkok, di tengah meningkatnya tekanan pada apa yang disebut Partai Komunis Tiongkok (PKT) sebagai orang Tionghoa perantauan.

Baca Juga: Berikut Kode Redeem ML 'Mobile Legends' Hari Ini 13 September 2021: Ada Banyak Hadiah Gratis Menanti!

Istilah ini telah banyak digunakan oleh pejabat di dalam PKT dan media yang dikelola pemerintah dalam beberapa tahun terakhir untuk merujuk pada warga negara asing keturunan Tionghoa.

Istilah ini sering muncul terlepas dari berapa generasi keluarga mereka telah tinggal di luar negeri.

Sejak Presiden Xi Jinping berkuasa, dia telah berulang kali mengatakan bahwa orang Tionghoa perantauan adalah milik bangsa, dalam upaya untuk menghilangkan batas antara etnisitas dan kebangsaan.

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah