Network
PR CIREBON - Aktor pemeran sinetron fenomenal Ikatan Cinta, Arya Saloka turut mengomentari pemberlakuan PPKM Darurat yang tengah berlangsung di Indonesia.
Arya Saloka merasa miris dengan dampak dari kebijakan PPKM Darurat untuk masyarakat.
Pemeran Aldebaran itu mengaku miris dan sedih akibat adanya pemberlakuan PPKM Darurat yang berpengaruh pada pendapatan masyarakat kecil.
Baca Juga: Kasus Covid-19 di Tanah Air Capai Rekor 54.000 Kasus, Jepang Evakuasi Warganya dari Indonesia
Hal tersebut diungkapkan Arya Saloka dalam postingan di akun Instagram miliknya @arya.saloka pada 14 Juli 2021.
Dalam akun Instagram pribadinya itu, Arya Saloka membagikan sebuah video yang memperlihatkan seorang wanita yang dagangannya ditutup oleh petugas pada saat PPKM Darurat.
Seorang wanita yang berada di video tersebut tengah protes kepada petugas atas aturan PPKM Darurat.
Baca Juga: Kalina Ocktaranny Hamil, Ibunda Vickya Prasetyo: Aku Maunya Cucu Cewe, Tapi...
Wanita itu mengaku kecewa karena jika dagangannya ditutup, ia tidak akan bisa mencari nafkah.
Menanggapi hal tersebut, Arya Saloka turut mengomentari kebijakan pemerintah perihal PPKM Darurat.
Suami dari Putri Anne itu menuliskan caption dalam postingannya itu berupa sindiran pedas untuk pemerintah.
Ia meminta agar pemerintah mengkaji peraturan PPKM Darurat yang tengah diberlakukan.
Selain itu, Arya Saloka meminta agar pemerintah memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak akibat PPKM Darurat.
"Bapak-bapak yang terhormat, kalau mau PPKM seperti ini tolong diberikan bantuan kepada orang yang membutuhkan dan kekurangan," ujar Arya Saloka, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari postingan fitur story di akun Instagram @arya.saloka yang diunggah pada 14 Juli 2021.
Baca Juga: Ledakan Bus di Pakistan Tewaskan 13 Orang Termasuk Warga Tiongkok, Beijing Menyebut Itu Serangan Bom
Bahkan, ia juga menyindir pemerintah akibat dari pemberlakuan PPKM Darurat yang bisa menyebabkan orang meninggal.
Menurut Arya Saloka, masyarakat bisa saja meninggal dunia bukan karena terpapar Covid-19 melainkan karena stres.
"Orang meninggal lama-lama bukan karena Covid-19, tapi karena stres," ungkap Arya Saloka.***
