"Lain cerita kalau misalnya konfliknya itu terletak di anak SMA dinikahkan. Kemudian dia tidak bahagia dan kita jadi belajar, oh, makannya nikah itu jangan terlalu muda. Itu beda cerita," ujarnya.
Baca Juga: Terlihat Akrab Bersama dengan Ibunda Alvin Faiz, Julia Tan: Apapun Keputusannya Sudah Kita Terima
"Ini kayak diromatisasi, keluarganya senang, gitu, jadi kayak, gimana ya," sambungnya.
Lebih lanjut, Ernest menambahkan bahwa sudah seharusnya tayangan tv yang merupakan kanal publik bisa mengedukasi masyarakat.
"Kita ada di era di mana pernikahan remaja itu udah bukan sesuatu yang dilegalkan negara, usia 19 tahun itu minimal untuk menikah," katanya.
"Jadi kalau ada penggambaran yang di bawah itu, apalagi penggambarannya bukan dalam konteks negatif lebih diromantisasi, ya teman-teman nilai sendiri lah," pungkasnya.***