Cek Fakta: Benarkah Budaya Syahri Disisipkan Secara Sembunyi dalam Uang Khusus HUT RI ke-75 ?

- 19 Agustus 2020, 08:00 WIB
Foto itu memperlihatkan gambar uang baru edisi khusus Rp75.000 memperingati HUT Ke-75 RI dengan garis lingkaran merah pada seorang anak yang disebut bagian dari suku syahri.
Foto itu memperlihatkan gambar uang baru edisi khusus Rp75.000 memperingati HUT Ke-75 RI dengan garis lingkaran merah pada seorang anak yang disebut bagian dari suku syahri. /Turn Back Hoax

PR CIREBON - Seorang pengguna Facebook Radith nampak mengunggah sebuah foto yang menyebut uang khusus HUT RI ke-75 Rp 75 ribu yang dikeluarkan Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan ternyata menyisipkan budaya syahri.

Tepatnya, budaya syahri yang diklaim adalah budaya dari suku adat syahri di Tiongkok, sehingga narasi itu menyebut ada sosok anak yang mengenakan pakaian adat itu.

Narasi lengkap dapat terlihat sebagai berikut:

“mata gw yg halu apa gimana ya..? itu koq ada budaya syahri di mata uang edisi khusus hari kemerdekaan indonesia, mewakili daerah mana ya..?” demikian bunyi narasi yang tersebar dalam media sosial tersebut.

Baca Juga: Presiden Jokowi Didikte Kata Sambutan untuk Deklarasi KAMI, PKS: Bilang Makasih, Saya Butuh Vitamin

Lebih lanjut, foto itu memperlihatkan gambar uang baru edisi khusus memperingati HUT Ke-75 RI dengan garis lingkaran merah pada seorang anak.

Berdasarkan hasil penelusuran PikiranRakyat-Cirebon.com dari Turn Back Hoax, ditemukan pernyataan penjelasan yang membantah klaim narasi tersebut.

Faktanya, pakaian yang dikenakan anak yang dilingkari merah itu adalah pakaian adat khas Melayu Riau.

Secara luas, uang khusus HUT RI Ke-75 itu memang memuat gambar deretan anak-anak yang memakai berbagai baju adat yang berasal dari sembilan provinsi di Indonesia termasuk Riau.

Baca Juga: Samakan KAMI dengan Beauty Contest, Arif Poyuono: Mereka Warna Jelang Reshuffle Kabinet

Bila menilik hari perilisannya, uang khusus HUT RI ke-75 baru saja diluncurkan secara virtual oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo secara virtual pada Senin, 17 Agustus 2020.

Saat itu, disebutkan dengan jelas, uang kertas bernominal pecahan Rp75.000 ini tidak diedarkan secara bebas karena hanya ada 75 juta lembar uang spesial yang dicetak dan bisa didapatkan masyarakat untuk dijadikan koleksi.

Adapun uang khusus ini diberikan secara simbolis kepada keluarga proklamator, Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta yang diwakili Guntur Soekarnoputra dan Mutia Hatta dalam acara peluncuran bertajuk 'Peresmian Pengeluaran Uang Peringatan Kemerdekaan 75 Tahun Republik Indonesi' yang disaksikan daring dalam akun media sosial resmi Bank Indonesia.

Baca Juga: Samakan KAMI dengan Beauty Contest, Arif Poyuono: Mereka Warna Jelang Reshuffle Kabinet

Lebih lanjut, uang khusus ini memiliki tiga tema dan makna filosofi, yaitu mensyukuri kemerdekaan, memperteguh kebhinekaan, dan menyongsong masa depan gemilang.

Dari gambar yang beredar, tampak muka uang baru tersebut bergambar proklamator Republik Indonesia Soekarno-Hatta, diikuti bawah gambar proklamator tersebut ada gambar moda transportasi yang dibanggakan masyarakat Indonesia, yaitu MRT.

Sedangkan, tampak belakang uang ini adalah gambar deretan anak-anak yang memakai berbagai baju adat dari Sabang sampai Merauke, tepatnya dari sembilan provinsi di Indonesia, yaitu Aceh, Riau, Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Nusa Tenggara Timur, Gorontalo, Maluku, dan Papua.

Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Video Viral Megawati Soekarnoputri Sebut Ingin Mengubah Pancasila dalam Pidato TV

Lebih khusus lagi, baju adat syahrir dari Tiongkok itu tidak benar karena itu adalah anak Riau lengkap dengan pakaian Melayu nya untuk ditampilkan di uang kertas pecahan Rp 75 ribu tersebut, seperti yang disampaikan Gubernur Riau Syamsuar bahwa pemerintah pusat melihat dari budaya dan sejarah di Riau.

“Riau juga punya sejarah, dimana salah satu pahlawan nasional yakni Sultan Syarif Kasim berasal dari Riau. Dimana beliau ini berjasa untuk perjuangan bangsa ini dengan memberikan uang bagi negara untuk perjuangan,” jelas Syamsuar.

Dengan demikian, klaim narasi yang menyebut adanya budaya syahri di uang baru edisi khusus HUT Ke-75 RI, sudah terbukti salah.

Untuk itu, informasi yang tercantum dalam klaim narasi itu dapat masuk ke kategori False Context atau Konten yang Salah.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Turn Back Hoax MAFINDO


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x