Hanya saja, narasi yang ada dalam foto klaim, ternyata tidak ditemukan pemberitaannya dalam pemberitaan nasional tersebut.
Baca Juga: Hagia Sophia Resmi Ditetapkan sebagai Masjid, Erdogan Tetapkan Ibadah Pertama Berlangsung 24 Juli
Bahkan, seorang Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Ali Mochtar Ngabalin juga telah membantah penilaian Pengamat Politik, Rocky Gerung yang mengatakan Presiden Jokowi marah dengan menggunakan teks.
Secara tegas, ia mengatakan bahwa Presiden Jokowi marah tidak menggunakan teks.
“Dari mana bisa dia tahu, mana ada orang marah-marah pakai teks?. Apakah kalau beliau (Jokowi) melihat beberapa poin materi di itu kemudian marah-marah harus pakai teks, sehingga harus dinilai pake gimik itu kan tergantung,” ungkap Ngabalin dalam pernyaaan pada Rabu, 1 Juli 2020.
Baca Juga: Bagai Ketiban Durian Runtuh, Warga Desa di Sulawesi Selatan Temukan Gas Sedalam 75 Meter
Dengan demikian, klaim narasi yang beredar terkait kemarahan Jokowi sudah diatur dan terencana sesuai isi teks pesanan, terbukti salah. Untuk itu, informasi yang beredar dalam narasi itu termasuk dalam kategori Konten yang Salah atau False Context.***