Cek Fakta: Beredar Kabar Virus Corona Juga Bikin Sejumlah Katak Mati, Faktanya Berbeda

- 20 April 2020, 15:47 WIB
Foto yang dinarasikan sebagai imbas virus corona yang juga bisa membuat mati katak.
Foto yang dinarasikan sebagai imbas virus corona yang juga bisa membuat mati katak. /MAFINDO

PIKIRAN RAKYAT - Pandemi virus corona telah menginfeksi lebih dari dua juta orang di dunia dan penyebarannya telah melanda lebih dari 200 negara.

Tak hanya manusia, merebaknya virus Corona juga telah menyebabkan seekor harimau terkonfirmasi positif mengidap penyakit pernapasan yang disebabkan oleh virus corona jenis baru.

Berkaitan dengan itu, telah beredar pula foto yang memperlihatkan katak-katak mati dengan narasi 'korban virus corona'.

Baca Juga: Gerebek Lokasi Penjualan Obat Memabukkan, Puluhan Pemuda Ditangkap Kodim 0614 Kota Cirebon

Postingan tersebut diunggah oleh akun bernama Bintang Ramadhan.

Setelah ditelusuri oleh Turn Back Hoax yang dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com, foto tersebut ternyata ditemukan dalam artikel Nationalgeographic.uk, dengan judul ' "Kiamat" Amfibi yang Disebabkan oleh Patogen Paling Merusak yang Pernah Ada'.

Artikel tersebut telah diterbitkan pada tanggal 31 Maret 2019 silam, menyebutkan tentang kematian hewan katak secara masif akibat infeksi jamur chytrid.

Baca Juga: Ketahui 7 Penyakit Penyebab Kematian Wanita, Salah Satunya Kanker Payudara

Jamur Chytrid menyebabkan penyakit menular bernama chytridiomycosis, dimana katak-katak tersebut memakan kulit mereka sendiri dan terkena serangan jantung.

Foto tersebut merupakan hasil jeperetan fotografer National Geographic bernama Joel Sartore yang sudah beredar sejak tahun 2004, berlokasi di Taman Nasional King’s Canyon, California, Amerika Serikat.

Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa klaim tenang katak mati karena virus Corona merupakan hoaks.

Baca Juga: Update Corona Dunia Senin, 20 April 2020: Turki Rebut Posisi Tiongkok di Urutan ke-7 Dunia

Faktanya, katak-katak tersebut mati karena infeksi jamur dan foto telah diambil pada tahun 2004, jauh sebelum virus Corona melanda dunia.

Oleh sebab itu, informasi tersebut masuk ke dalam kategori hoaks Konten yang Salah.***

Editor: Gugum Rachmat Gumilar

Sumber: Mafindo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x