Apriyani Siti Fadia, Pasangan ketiga yang Meraih Medali Perak setelah Verawati Imelda dan Finarsih Lili Tampi

- 27 Agustus 2023, 20:44 WIB
Pasangan ganda putri Indonesia Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti
Pasangan ganda putri Indonesia Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti /

SABACIREBON- Pasangan Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti mengukir sejarah dengan meraih medali perak pertama dalam 28 tahun bagi ganda putri Indonesia pada ajang Kejuaraan Dunia BWF 2023 yang berlangsung di Copenhagen, Denmark, Minggu.

Perjuangan Apri/Fadia untuk menciptakan rekor sebagai ganda putri Indonesia pertama yang menjuarai Kejuaraan Dunia BWF harus pupus di tangan pasangan Chen Qing Chen/Jia Yi Fan di babak final dan harus puas dengan meraih medali perak.

Baca Juga: Inilah Alasan Pelatih Timnas U-23 Indonesia Pilih Kiper Ini, Jadi Algojo Terakhir Pinalti

Meski harus puas sebagai runner-up, Apri/Fadia juga mencatatkan rekor sebagai ganda putri Indonesia ketiga yang meraih medali perak Kejuaraan Dunia, setelah pasangan Verawaty Fadjri/Imelda Wiguna (1980) dan Finarsih/Lili Tampi (1995).

Apri/Fadia sempat memegang keunggulan pada awal permainan dengan 2-0. Namun skor mereka terus dikejar oleh Chen/Jia hingga akhirnya imbang 4-4.

Permainan duo Indonesia yang semula solid, dengan cepat diakali oleh pasangan China itu dengan memanfaatkan sejumlah pukulan-pukulan tanggung yang dilayangkan Apri/Fadia.

Akhirnya keunggulan direbut Chen/Jia melalui permainan yang agresif, mengubah kedudukan menjadi 4-6.

Baca Juga: Keren ! Polisi di Majalengka Edukasi Bahaya Narkoba Pakai Cara Ini Pada Warganya

Apri/Fadia terus mendapat tekanan dari Chen/Jia. Ketegangan sempat mencair ketika akhirnya Apri/Fadia mendulang tiga poin beruntun, setelah sebelumnya hanya bisa menambah satu per satu.

Skor yang semula 8-15 berubah menjadi 11-15. Perolehan tersebut mendorong Apri/Fadia untuk bermain lebih semangat dan memberikan tekanan kepada ganda putri peringkat satu dunia itu.

Setelah 20 menit berjuang, akhirnya gim pertama harus usai dengan kekalahan bagi Apri/Fadia melalui skor akhir 16-21.

Baca Juga: Terharu ! Erick Thohir Melihat Perjuangan Timnas U-23, Sampai Bilang Begini

Pola menyerang yang semula dilancarkan Apri/Fadia pada gim pertama, kini tak bisa ditampilkan karena strategi mereka sudah kalah agresif dari Chen/Jia.

Apri/Fadia langsung tertinggal dengan selisih enam poin yaitu 2-8 dari duo China itu.

Persaingan semakin memanas saat Apri/Fadia akhirnya bisa memperkecil ketertinggalan menjadi tiga poin yaitu 6-9. Setelah mendapat teknik yang pas, Apri/Fadia berusaha melontarkan umpan-umpan menyilang dan bermain reli.

Sayangnya sejumlah finishing yang terlalu terburu-buru justru kerap berbuah menjadi kesalahan dan membuat permainan Apri/Fadia terjebak bola-bola mati sendiri.

Baca Juga: 30 Purna Bakti Telkom Lakukan Tadabur Alam ke Gunung Burangrang. Asyik tapi Mengerikan

Permanan Chen/Jia masih sulit untuk dipatahkan setelah interval gim kedua. Kedudukan masih dipegang duo China dengan 11-14.

Seiring dengan berjalannya durasi, permainan Apri/Fadia justru tidak berkembang dan terus berada dalam tekanan. Kendali taktik sepenuhnya berada di tangan Chen/Jia, yang mampu mengontrol pukulan dengan sangat baik.

Chen/Jia memaksa Apri/Fadia untuk terus melambungkan bola, sehingga menjadi santapan mudah bagi Chen/Jia untuk memberikan smes keras pada duo Indonesia.

Sementara itu pengembalian Apri/Fadia juga semakin tak terkendali dan kerap keluar garis atau membentur net.

Pertandingan pun berakhir setelah dimainkan dalam 42 menit, dengan skor akhir 12-21, sehingga andalan Indonesia ini harus puas cukup dengan meraih medali perak.***

 

 

Editor: Uyun Achadiat

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x