Masjid Lautze 2: Pusat 'Log In' Spiritual Bergaya Tionghoa di Bandung

- 12 Juni 2024, 17:00 WIB
Masjid Lautze 2
Masjid Lautze 2 /Kota Bandung/Humas

SABACIREBON - Jika melintas di Jalan Tamblong, Kota Bandung, tepat di sisi kanan dari patung ikonik pemain sepak bola, anda akan melihat sebuah bangunan ruko yang ternyata adalah sebuah masjid.

Inilah Masjid Lautze 2, masjid dengan arsitektur khas Tionghoa yang terletak di Jalan Tamblong, Kota Bandung. Banyak orang awalnya mengira bangunan ini adalah kelenteng karena ornamen lampion dan warna merah serta kuning yang menghiasi bagian dalamnya.

Masjid ini, walau sudah lama dibicarakan, tetap menjadi daya tarik yang tak pudar. Keunikan arsitektur dan lokasinya yang strategis menjadikan Masjid Lautze 2 sebagai pusat "log in" spiritual di tengah kota.

Baca Juga: Oleh-oleh Bandung: Bolu Geol, Rasanya Endol Gak Bikin Kantong Jebol

Ketua DKM Masjid Lautze 2, Rahmat Nugraha, menceritakan bahwa masjid ini pertama kali dibuka pada tahun 1997 dengan luas hanya sekitar 6x9 meter.

Seiring berjalannya waktu, perluasan dilakukan sehingga sekarang masjid ini bisa menampung hingga 800 jemaah saat Salat Jumat.

Lokasi Masjid Lautze 2 yang strategis di tengah kota dan pinggir jalan raya membuatnya mudah dijangkau dan menjadi tempat yang diberkahi.

Baca Juga: Masjid Lautze 2: Pusat Log In Spiritual Bergaya Tionghoa di Bandung

Hal ini berdampak pada program reguler maupun program Ramadan yang dijalankan oleh DKM. Rahmat menambahkan bahwa pihak DKM bahkan meminta izin untuk menutup sebagian ruas Jalan Tamblong saat pelaksanaan ibadah Salat Jumat untuk menampung jemaah yang terus bertambah.

Masjid Lautze 2 merupakan cabang dari Masjid Lautze 1 di kawasan Pecinan, Jakarta. Masjid Lautze pertama kali didirikan oleh seorang muslim keturunan Tionghoa, Haji Ali Karim, pada tahun 1991 melalui Yayasan Haji Karim Oei (YHKO).

Nama "Lautze" diambil dari nama jalan di Jakarta, lokasi kantor pusat YHKO. Di Bandung, Masjid Lautze 2 mulai beroperasi sejak tahun 1997.

Baca Juga: Es Cendol Elizabeth: Rasa yang Tak Pernah Berubah, Legakan Dahaga Sejak 1972

Masjid ini juga menjadi tempat bagi mereka yang hendak menjadi mualaf untuk mengucap ikrar syahadat. Dalam tujuh tahun terakhir, sebanyak 258 mualaf telah menjadi jemaah di Masjid Lautze 2 dengan latar belakang yang beragam.

Rahmat menegaskan bahwa masjid ini kini lebih majemuk dengan jemaah yang berasal dari berbagai latar belakang, termasuk dari Prancis, Australia, dan berbagai suku di Indonesia.

Untuk memakmurkan masjid, DKM Masjid Lautze 2 merangkul pemuda serta Karang Taruna di wilayah tersebut. Berada di Kelurahan Braga, Kecamatan Sumur Bandung, masjid ini tak lagi terkesan eksklusif.

Baca Juga: Legenda Bandung: Si Legit Nan Lembut Serabi Mirasa

“Butuh waktu satu hingga dua tahun untuk kami melakukan pendekatan. Alhamdulillah, sekarang Masjid Lautze tidak lagi terkesan eksklusif. Kami lebih terbuka,” kata Rahmat.

Berbagai kegiatan kerohanian umat muslim rutin diadakan di Masjid Lautze 2, mulai dari salat berjamaah lima waktu, pengajian ibu-ibu, pengajian anak, hingga pengajian khusus para mualaf.

Di bulan Ramadan, masjid ini juga menyediakan takjil dan iftar gratis bagi umat muslim yang hendak berbuka puasa di sekitar kawasan masjid. Sekitar 700-1.000 kurma, air mineral, serta 250-300 makanan berat disiapkan dan didistribusikan setiap harinya.

Baca Juga: Pilihan Makanan Tinggi Protein untuk Sarapan Sehat dan Memuaskan

Kegiatan sosial ini didukung oleh berbagai pihak, termasuk para mualaf yang menjadi jemaah Masjid Lautze 2. "Kegiatan ini bersifat sosial.

Kita sediakan takjil on the street dan iftar yang didukung oleh saudara-saudara baru kita (mualaf) di Masjid Lautze," ujar Rahmat. Di bulan Ramadan, masjid ini juga menggelar ibadah Salat Isya dan Salat Tarawih.

Jika anda sedang berada di kawasan Jalan Tamblong dan ingin mengenal lebih dekat Masjid Lautze 2, tidak ada salahnya melipir untuk salat dan melihat langsung keunikan masjid ini.

Dengan arsitektur yang khas dan program keagamaan yang beragam, Masjid Lautze 2 menjadi pusat spiritual yang istimewa di tengah keramaian Kota Bandung.***

Editor: Buddy Nugraha

Sumber: bandung.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah