8 Alasan Pendaki Gunung Merupakan Pasangan Idaman

- 29 Februari 2020, 10:00 WIB
ILUSTRASI Backpack pendaki gunung.*
ILUSTRASI Backpack pendaki gunung.* /Pixabay/

PIKIRAN RAKYAT – Memilih pasangan hidup bukanlah hal yang mudah bagi segilintir orang. Banyak pertimbangan yang harus dipikirkan karena menikah adalah ibadah seumur hidup.

Setiap orang memiliki kriteria pasangan seperti apa yang ingin dijadikan pendamping seumur hidupnya, yang tidak akan meninggalkan dalam situasi sesulit apapun.

Banyak karakter manusia di dunia ini dengan berbagai latar belakang kehidupan, pekerjaan sampai hobi yang di miliki.

Baca Juga: Siaga Banjir di Wilayah Jawa Barat, PT PLN Sebut 252 Gardu Mati Sisa Akan Segera Dioperasionalkan

Berbicara tentang hobi, ada orang yang sangat mencintai alam dengan gagahnya mereka selalu mempersembahkan perjalan-perjalan panjangnya untuk mentafakuri alam.

Iya, mereka adalah pendaki gunung. Mereka ternyata mempunyai kualitas yang baik sebagai calon pendamping hidup.

Berikut alasan mengapa seorang pendaki gunung sangat bisa dijadikan pendamping hidupmu:

Baca Juga: Tagar #BangsatBangsa Trending Bela Anies Baswedan soal Banjir Jakarta, Ridwan Kamil Ikut Kena Sentil

Idealisme yang kuat

Biasa akrab dengan ganasnya alam membuat mereka ingin menjadi sebaik-baiknya manusia. Idealisme, adalah kemewahan yang kerap diagungkan oleh para pendaki gunung.

Mereka memiliki prinsip hidup 'susah tidak menjadi masalah', asal bisa hidup dengan kepala tegak. Untuk kalian yang akan memiliki pasangan seorang pendaki, percayalah mereka akan memberikanmu hidup yang sederhana, tapi penuh arti.

Karena belajar di alam akan menyadari bahwa jadi manusia berguna itu lebih penting daripada menumpuk harta bagi diri sendiri. Karena pada akhirnya, amal-ah yang akan dibawa mati.

Idealisme yang kuat.*
Idealisme yang kuat.*

Terbiasa menetapkan target

Orang yang sukses adalah mereka yang berani menetapkan target dan mematuhinya. Untuk para pendaki gunung pasti sudah akrab dengan hal tersebut.

Mereka terbiasa menetapkan tujuan akhir yang harus dicapai dalam setiap pendakian. Sebelum pendakian dimulai, dia akan memperhitungkan waktu dan tenaga yang dimiliki kemudian menyesuaikannya dengan rute yang akan dihadapi.

Dia bisa dengan tepat menetapkan target sesuai sumber daya. Kemampuan ini bisa diaplikasikan untuk membangun rumah tangga bersama nantinya.

Terbiasa menetapkan target.*
Terbiasa menetapkan target.*

Semangat Berjuang

Dia adalah orang yang bisa bertahan dalam situasi sesulit apapun. Karena rasa ingin berjuang dalam dirinya sudah tidak diragukan lagi, dia sudah pernah merasakan telapak kakinya lecet dan sakit untuk berjalan karena rute turun yang terlalu curam.

Tapi dia memaksa dirinya untuk terus berjalan, dalam rumah tangga pasti akan bertemu pada satu titik pasang surut kehidupan, antara satu dengan yang lain harus bisa saling menguatkan sampai titik dimana perjuangan bersama membuahkan hasil yang maksimal.

Semangat Berjuang.*
Semangat Berjuang.*

Memiliki Semangaat Untuk Mengalahkan Diri Sendiri

Musuh terbesar seseorang sebenarnya bukan orang lain atau lingkungan di sekitarnya, melainkan dirinya sendiri. Kebanyakan pendaki gunung memegang filosofi tersebut.

Kegiatan mendaki dipahami sebagai proses mengalahkan batas diri sendiri. Menantang diri untuk mengalahkan rasa letih demi menjejakkan kaki di puncak.

Pasanganmu yang gemar mendaki gunung tahu bahwa tujuan akhirnya tidak akan bisa dicapai jika dia tidak keras pada dirinya sendiri.

Memiliki Semangaat Untuk Mengalahkan Diri Sendiri.*
Memiliki Semangaat Untuk Mengalahkan Diri Sendiri.*

Dia tidak mau dikalahkan oleh rasa capek, malas, lapar ataupun dingin. Dia bisa mengontrol dirinya untuk terus berjuang mengalahkan semua ketidakmungkinan yang muncul dari beratnya proses pendakian.

Mudah Bergaul

Pendaki gunung biasanya memiliki teman yang datang dari berbagai latar belakang. Selain solidaritas antar pendaki memang kuat, siapapun yang ditemui selama pendakian adalah kawan seperjuangan di alam raya. 

Mudah Bergaul.*
Mudah Bergaul.*

Tidak jarang hubungan ini akan terus berlanjut sampai ke kehidupan normal pasca pendakian. Menyenangkan bukan memiliki pasangan yang mudah bergaul dengan orang lain memiliki banya relasi membuat hidup lebih berarti karena seribu teman dirasa masih kurang lain halnya dengan satu musuh itu terasa banyak.

Bisa menerima orang lain apa adanya

Dalam perjalanan panjangnya, para pendaki pasti bertemu teman yang berbeda karakter. Demi lancarnya perjalanan, dia akan berusaha menyesuaikan diri dengan karakter orang-orang tersebut.

Sebenarnya berumah tangga itu sama seperti pendakian. Demi bisa sukses, kamu harus pintar-pintar mengatur langkah agar sesuai dengan ritme teman seperjalanan.

Bisa menerima orang lain apa adanya.*
Bisa menerima orang lain apa adanya.*

Bersama pasangan yang kerap mendaki gunung, kamu tidak perlu khawatir dia tidak meyukai kelakuan anehmu. Kamu bisa dengan bebas menunjukkan dirimu yang sesungguhnya. Dia bisa memahami bahwa semua orang lahir dengan kekurangan dan kelebihan masing-masing.

Romantis

Melihat para pendaki seolah ada rasa takut tersendiri, berangkat dari idealis-idealisnya yang sangat tinggi, juga impian hidupnya yang sangat jelas terkadang membuat kita berfikir tidak ada waktu untuk menciptakan sebuah keromantisan dalam mahligai rumah tangga karena terlalu sibuk mengejar mimpi-mimpintya.

Romantis
Romantis

Namun siapa sangka, mereka bisa lebih romantis dari yang kita kira. Kalau orang lain menghadiahimu dengan cokelat dan bunga atau boneka lucu, dia akan menghadiahimu foto matahari terbit di Ranu Kumbolo atau malah menuliskan namamu di puncak tertinggi Pulau Jawa. Romantis kan?

Paham makna pulang

Dia menghargai orang-orang yang menunggunya di rumah, Seorang pendaki gunung tahu benar arti hangatnya sebuah rumah.

Pada pendakian-pendakian panjangnya dia sering duduk, memandang bintang dari dataran setinggi 3000 meter diatas permukaan laut, membayangkan hangatnya rumah yang ditinggalkan.

Paham makna pulang.*
Paham makna pulang.*

Tidak jarang rasa rindu ingin pulang jadi kekuatan saat langkahnya sudah sempoyongan dihadang trek pasir. Dia akan menghargai makna 'pulang', 'rumah' dan orang-orang yang berada di dalamnya.

Beruntunglah kamu jika pada pelukmu lah dia selalu menemukan hangatnya rumah yang jadi sumber semangatnya menuntaskan pendakian.***

 

Editor: Tyas Siti Gantina


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x