Orang yang teliti mungkin tidak menganggap diri mereka teliti, karena mereka biasanya tidak mementingkan diri sendiri.
Juga, orang yang berhati-hati memiliki lebih sedikit stroke, menurunkan tekanan darah, dan lebih rendah terkena penyakit Alzheimer.
Bahkan, pria yang teliti memperoleh gaji yang lebih tinggi. Institut Nasional untuk Penuaan juga menemukan bahwa kehati-hatian terkait dengan pendapatan dan kepuasan kerja.
Studi lain menunjukkan bahwa kehati-hatian adalah faktor terpenting untuk menemukan dan mempertahankan pekerjaan.
Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam European Journal of Personality, para peneliti menemukan bahwa partisipan yang stabil secara emosional dan teliti memiliki pendapatan dan kepuasan kerja yang lebih tinggi.
Orang yang teliti datang tepat waktu, sangat terorganisir, fokus menyelesaikan tugas mereka, dan membantu rekan kerja mereka.
Teliti adalah sifat karakter yang dicari oleh setiap majikan dalam diri calon karyawan baru, dan siswa yang teliti berhasil dengan baik di sekolah karena mereka suka mengikuti aturan.
Dalam studi lain dari Yale, yang diterbitkan dalam Journal of Research in Personality, kesadaran muncul sebagai ciri kepribadian yang paling konsisten dan berkorelasi kuat dengan kesuksesan akademis.