Hanya saja, keberhasilan membuat jet tempur Shenyang J-11 ternyata tak membuat Tiongkok lantas langsung berpuas diri.
Pasalnya, sejumlah ahli memandang jet tempur Shenyang J-11 masih belum sempurna dan masih punya banyak kekurangan. Untuk itu, Rusia merasa Tiongkok masih sangat ketergantungan untuk menyempurnakan pesawat tempur J-11.
"Tiongkok masih bergantung kepada kami (Rusia) dan akan tetap seperti itu untuk beberapa waktu yang akan datang," ucap seorang ahli pertahanan Rusia yang juga tak disebut namanya.
Baca Juga: WHO Berniat Selidiki Sumber Pandemi, Ilmuwan Tiongkok Balik Tunjuk Spanyol Juga untuk Keadilan
Bahkan, seorang penulis pertahanan, Caleb Larson menyoroti berbagai kekurangan J-11, di antaranya kemampuan "siluman" (menghindari deteksi radar) yang rendah dan tidak memiliki sistem pengisian bahan bakar di udara.
Padahal kedua fitur itu merupakan fitur paling penting dari jet tempur abad ke-21.
Sehingga, meski Tiongkok memiliki desain luar yang sama persis, J-11 sangat tertinggal dalam hal teknis dan taktis dari "kembaran" Rusia-nya.
"Meskipun desain J-11 apik, kemampuan keseluruhannya tetap terbatas. Desainnya yang mendasarinya berasal dari akhir 1970-an sehingga menjadikannya berusia hampir 40 tahun," jelas Larson.
Baca Juga: Tanggapi Kasus Denny Siregar, MUI: Kalau Dia Peduli Negaranya, Dia Harusnya Bisa Jaga Perdamaian
Namun faktanya, seluruh kemampuan jet tempur J-11 tetap terbatas karena masih mudah terdeteksi dan adanya satu kekurangan sangat serius, yakni tak ada pengisian bahan bakar di udara.