Google Kalah Dalam Gugatan Class Action Kesetaraan Gender, Sedia Bayar Rp 1,72 Triliun

- 13 Juni 2022, 13:38 WIB
Google dikalahkan dalam gugatan kesetaraan gender tentang pembayaran hak perempuan (karyawan)./pikiran-rakyat.com
Google dikalahkan dalam gugatan kesetaraan gender tentang pembayaran hak perempuan (karyawan)./pikiran-rakyat.com /

Google juga akhirnya diwajibkan memiliki ekonom tenaga kerja independen untuk mengevaluasi praktik perekrutan dan studi kesetaraan gaji.

Dilaporkan gugatan ini pertama kali muncul tahun 2017. Tiga karyawannya (perempuan) menuduh Google memberi gaji lebih rendah kepada karyawan perempuan.

Baca Juga: Pintu Ampunan Hukuman Mati Sudah Tertutup bagi 2 Warga Inggris dan 1 Maroko

Bahkan, gugatan itu juga menyebutkan, Google menahan kesempatan jenjang karier pada karyawan perempuan, yang mengarah ke gaji dan bonus yang lebih rendah dibandingkan dengan rekannya, para karyawan laki-laki. Kemenangan penggugat terjadi tahun lalu.

Holly Pease, penggugat dalam kasus ini menyebutkan, "Sebagai seorang perempuan  yang menghabiskan kariernya di industri teknologi, saya optimis tindakan yang telah disetujui oleh Google ini, akan memberikan kepastian kesetaraan kaum perempuan," tegasnya melalui sebuah pernyataan.

Holly Pease juga menyebutkan, sejumlah syarat terkait penyelesaian  hukum masih harus mendapat persetujuan hakim dalam sidang yang akan berlangsung 21 Juni 2022 mendatang.

Baca Juga: Greg Norman dari LIV Golf Merobek 'Kemunafikan' Jack Nicklaus. 'Cuci Otak' Rory McIlroy

Google kepada Verge mengatakan, menyambut baik atas kesepakatan itu, demi kepentingan terbaik semua pihak setelah lima tahun menjalani proses pengadilan yang melelahkan.

Antara menambahkan perlakuan Google terhadap pekerja telah menjadi target pengawasan lebih dari sekali. Pada tahun lalu, Google setuju membayar 2,5 juta dolar AS untuk menyelesaikan gugatan yang mengklaim bahwa insinyur wanita dibayar lebih rendah dan mengabaikan pelamar dari kawasan Asia.

Tahun lalu, Departemen Keadilan untuk Ketenagakerjaan dan Perumahan (DFEH) California juga menyelidiki perusahaan tersebut atas tuduhan potensi pelecehan dan diskriminasi terhadap karyawan perempuan kulit hitam.***

 

Halaman:

Editor: Aria Zetra

Sumber: Bloomberg ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x