Kecerdasan Buatan Diklaim Jadi Kunci Akhiri Pandemi Covid-19, Pakar: AI Bisa Selamatkan Ribuan Nyawa

12 Agustus 2020, 08:00 WIB
Ilustrasi kecerdasan buatan. /Pixabay/

PR CIREBON - Pandemi Covid-19 diklaim seorang fisikawan Amerika Serikat, Michio Kaku bisa diakhiri dengan Kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI), bahkan dapat menjadi teknologi kunci yang akan membantu negara-negara di dunia.

Adapun hal ini dinyatakan Michio Kaku dalam acara Asosiasi profesional layanan keuangan internasional Million Dollar Round Table (MDRT) Virtual Event 2020 yang berlangsung 3-8 Agustus 2020.

Menurutnya, kemampuan AI yang jadi kunci penanganan Pandemi Covid-19 dengan mengenali pola penyebaran dan memberikan peringatan dini kepada fasilitas kesehatan.

Baca Juga: Peluang Anies dan AHY Maju Pilpres 2024, Pengamat: Mereka Bisa Didukung Banyak Partai

Saat itu, MDRT memang sedang mengadakan konferensi global untuk membahas perkembangan industri dan layanan finansial di seluruh dunia di tengah terpaan pandemi Covid-19, sehingga diharapkan hasil konferensi dapat untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan para anggota MDRT untuk terus memberi layanan terbaik mereka.

Lebih detailnya, Michio memandang AI mampu mengenali pola dan data lebih baik daripada manusia, tepatnya dengan mampu memberi peringatan dini kepada rumah sakit, fasilitas kesehatan lainnya, dan regulator kesehatan bahwa outbreak akan segera terjadi di suatu daerah.

"Ini memiliki potensi menyelamatkan ribuan orang," jelas Michio.

Baca Juga: Sultan Hamengkubuwono X Tegas Tak Ingin Coba Belajar Tatap Muka saat Covid-19 Masih Fluktuatif

Artinya, apabila wabah Covid-19 bisa dideteksi dini, korban tidak akan sebanyak sekarang. Terlebih, pelacakan kontak dengan diagnosis pola dan data yang selama ini dilakukan manual oleh manusia tidak efektif dan efisien

Michio juga mengamati adanya ketidakseragaman prosedur dari tenaga kesehatan dan relawan harus direkrut dan dilatih, sehingga ini hanya akan mengurangi akurasi data dan memakan waktu yang amat lama.

Padahal, AI dapat melakukan semua pekerjaan itu dengan lebih cepat dengan berbagai macam cara bagi AI mengenali pola ini. Dalam contohnya contoh, termometer-termometer yang tersambung ke internet bisa menjadi sumber data bagi AI untuk menyimpulkan apakah penyebaran wabah mulai terjadi di sebuah daerah.

Baca Juga: Logo HUT RI ke-75 Dikritik Serupa Salib, Ngabalin: Jangan Sempit Kepala, Perempatan Jalan Gitu Juga

Bahkan, AI pun bisa bekerja sama dengan data pencarian pengguna internet dari mesin pencarian seperti Google, untuk mengenali pola meningkatnya gejala Covid-19 di daerah tertentu.

"Drone juga bisa digunakan untuk mendeteksi orang-orang yang menderita Covid-19. Sensor inframerah pada drone bisa menangkap meningkatnya suhu tubuh seseorang yang demam di tengah kerumunan," jelas Michio, seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Warta Ekonomi.

Dengan demikian, penggunaan AI harus berskala global akan dapat membantu otoritas kesehatan negara-negara di dunia untuk bekerja sama menangani wabah Covid-19 dan wabah-wabah lain di masa depan.***

 
Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Warta Ekonomi

Tags

Terkini

Terpopuler