PR CIREBON - Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) begitu optimis bisa melawan virus corona dengan segala dampaknya.
Namun, disisi lain Jokowi juga mengakui bahwa ia kini sedang dihantui dua ketakutan, yaitu gelombang kedua virus corona dan ekonomi terkena resesi.
Sejak awal bulan lalu, Jokowi telah memperingatkan para menteri serta jajarannya untuk bekerja lebih keras dan serius menghadapi krisis kesehatan global yang bisa menimbulkan krisis ekonomi.
Baca Juga: Bak Hantu Tak Terlihat, Jejak Harun Masiku Tak Terdeteksi hingga Lebih Berbahaya dari Djoko Tjandra
Jokowi memperingatkan bahwa krisis yang dihadapi harus sihadapi dengan cara luar biasa melalui perubahan, jika tidak maka kedepannya akan ada krisis yang lebih berbahaya dan mengerikan.
Laporan dari BPS, Rabu, 5 Agustus 2020, memperlihatkan sebagian kekhawatiran Jokowi, di mana hampir semua indikator ekonomi menunjukkan penurunan.
Akibatnya ekonomi kuartal kedua anjlok hingga minus 5,3 persen, merupakan level terendah dalam 17 tahun terakhir.
Baca Juga: Pemimpin Dunia Bersatu Bahas Ledakan Beirut, Donald Trump: Semua Orang Ingin Membantu
Jika denyut ekonomi kuartal ketiga kembali negatif, ekonomi RI dipastikan masuk jurang resesi, menjadi ancaman yang disadari oleh Jokowi selaku kepala negara.
Hal itu dikatakannya saat menyampaikan kata sambutan secara virtual di acara Kongres Luar Biasa Partai Gerindra di Hambalang, Bogor, kemarin.