Sekda Kota Bandung Ajak Perguruan Tinggi Ikut Andil Tangani Sampah

8 Maret 2024, 21:09 WIB
Ilustrasi Pemda Kota Bandung Ajak Perguruan Tinggi Ikut Andil Tangani Sampah /Bing/AI

 

SABACIREBON – Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna, mengajak unsur pendidikan, khususnya perguruan tinggi, untuk berperan aktif dalam menangani masalah sampah di Kota Bandung.

Pada kegiatan Gelar Wicara Kang Pisman yang diadakan bersama perguruan tinggi di Kampus Universitas Katolik Parahyangan (Unpar), Ema menyampaikan pesan penting.

“Sampah dapat ditangani secara mandiri jika semua kampus di Bandung berpartisipasi. Jika kita berhasil, maka kita tidak perlu lagi mengenakan retribusi sampah,” kata Ema.

Baca Juga: Dilantik Pj Wali Kota Cirebon, Arif Kurniawan Resmi Jabat Pj Sekda

Ia percaya bahwa kluster pendidikan memiliki potensi untuk bergerak cepat dengan berbagai metode. Sebagai wadah pendidikan tertinggi, perguruan tinggi dapat berkolaborasi dengan berbagai teori dan menginspirasi paradigma baru.

Ema memberikan apresiasi khusus kepada Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) yang telah mengelola sampah secara mandiri. Hasilnya, biaya retribusi sampah menurun karena warga kampus semakin menyadari nilai ekonomi dari sampah.

“Jika kita mampu menangani sampah dari sumbernya, maka biaya retribusi ke pemerintah akan berkurang. Semua kluster, termasuk pendidikan, kesehatan, ritel, dan lainnya, harus berupaya mengurangi angka retribusi,” ucapnya. 

Baca Juga: Jamin Ketersediaan Stok Kebutuhan Pokok, Sekda Majalengka Sidak ke Pasar Kadipaten, Majalengka

Pemda Kota Bandung telah mencanangkan Kawasan Bebas Sampah (KBS) di 351 RW. Tujuannya adalah agar seluruh RW di Kota Bandung dapat berkontribusi dalam penanganan sampah. Upaya ini telah membuahkan hasil yang signifikan.

“Apa yang telah dilakukan oleh Pemkot Bandung dan peran warga selama ini? Dari 1.300 ton sampah per hari, kini hanya sekitar 940 ton yang harus dibuang. Artinya, sampah berkurang sebesar 125 ton. Ini adalah prestasi dari 351 RW yang telah berpartisipasi dalam KBS,” ujar Ema.

Wakil Rektor Bidang Kerjasama, Alumni, Inovasi, dan Bisnis, Catharina Badra Nawangpalupi, juga berbicara tentang upaya pengelolaan sampah di kampus.

Baca Juga: Dilepas Sekda, FJC Gelar Touring And Gathering to Pangandaran Tanpa Manfaatkan APBD

“Kita telah mengolah sampah organik dan anorganik, meskipun masih ada residu yang belum dapat diolah. Kami terus mencari metode yang baik untuk mengatasi residu ini,” jelasnya.

“Program setor sampah dan berbagai metode lainnya telah diterapkan. Kami juga dibantu oleh petugas kebersihan kampus yang memilah sampah dengan baik,” menambahkan. 

Dengan kolaborasi antara perguruan tinggi dan pemerintah, diharapkan Kota Bandung dapat menjadi pelopor dalam pengelolaan sampah dan membangun paradigma baru untuk masa depan yang lebih berkelanjutan.***

Editor: Nurhidayat

Sumber: jabarprov.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler