SABACIREBON-PAGI itu Sayidina Ali baru saja melaksanakan Shalat Idul Fitri, kedatangan para sahabat yang akan bersilaturami ke rumahnya.
Begitu para sahabat masuk, terkejut dan kaget melihat sajian yang ada di meja makannya. Roti kering yang dinilai para sabahat sudah kurang layak untuk ukuran seorang Sayidina Ali, dan tersaji air putih.
Kekagetan lain para sahabat setelah melihat kenyataan Sayidina Ali menggunakan pakaian yang ada tambalannya yang juga dinilainya tidak layak untuk ukuran Sayidina Ali.
Baca Juga: Beberapa Tradisi Lebaran di Indonesia Paling Khas
Padahal untuk sekelas Sayidina Ali yang sangat dihormati, memiliki kemampuan untuk membeli pakaian bagus dan makanan apapun yang enak-enak.
Maka para sabahat bertanya, “Wahai Sayidina Ali, kenapa yang tersaji di meja makan saat Idul Fitri hanya roti kering seperti itu dan kenapa tidak memakai pakaian yang bagus,?”
Di Idul Fitri, biasanya tersaji makanan enak-enak. “Bukan kah kau mampu membeli dan menyediakannya,” tanya sahabat lagi.
Baca Juga: Saat Lebaran Sampah pun Bertumpuk Kang Pisman Solusinya
Sayidina Ali menjawab dengan tenang. Idul Fitri itu, katanya, untuk mereka yang puasanya diterima, untuk orang yang dosanya diampuni dan orang selalu mensyukuri nikmat yang diberikan Allah SWI.
Para sahabat terdiam dan baru tersadar. Sayidina Ali pun melanjutkan
“Untuk apa pakaian mewah kalau puasanya tidak diterima? Untuk apa makanan yang enak makanan yang enak enak, bila dosa tidak diampuni?” jawab Sayidina Ali .
Baca Juga: Idul Fitri dan Silaturahmi, ciri Islam Indah, Damai dalam Bangun Hubungan Persaudaraan
Kisah Sayidina Ali tersebut diungkapkan Drs KH Taufik Rachman, MM, Ketua MUI Kec. Rancasari, pada saat ceramah Idul Fitri di lapangan RW 16 Kelurahan Manjahlega Rancasari Kota Bandung, Senin 2 April 2022.
Mudah-mudahan kita termasuk yang merayakan Idul Fitri seperti yang dikatakan Sayidina Ali pada para sahabatnya itu. Puasa kita diterima, dosa kita diampuni dan kita selalu mensyukuri nikmat yang diberikan Allah SWT. Sehingga kita layak merayakannya. Aamiin.
Sebelumnya, panitia mengumumkan perolehan JIS di Mesjid At Taqwa sebesar 102 juta dan di Mesjid Al Ikhlas sebesar Rp 78 juta. ***