Network
PR CIREBON – Mantan pelatih kepala AC Milan dan Juventus Alberto Zaccheroni berpendapat bahwa Zlatan Ibrahimovic dinilai lebih memiliki pengaruh yang lebih besar pada sepak bola Italia dibandingkan sang mega bintang Cristiano Ronaldo.
Penyerang asal Swedia berusia 39 tahun itu telah memberikan pengaruh yang cukup besar sejak bergabung kembali dengan Milan pada Januari, ia telah mencetak 11 gol dalam 20 penampilan di paruh kedua musim 2019-2020.
Zlatan Ibrahimovic tampil mengesankan musim ini meski absen hampir sebulan setelah terkonfirmasi terpapar Covid-19, ia sudah menorehkan empat gol hanya dalam dua pertandingan dengan dua gol saat melawan Inter pada akhir pekan lalu.
Baca Juga: Sindir Setahun Jokowi-Ma'ruf, Sudjiwo Tedjo: Rakyat Hilang Kepercayaan ke Penguasa
Di Milan, Ibrahimovic sudah menghabiskan dua tahun bersama Milan di awal kariernya yang luar biasa mengantarkan mereka menjadi juara Serie A pada 2011.
Sedangkan Cristiano Ronaldo sama produktifnya sejak ia bergabung dengan Juventus dari Real Madrid pada 2018, CR7 sudah mencetak 68 gol dalam 91 penampilan di semua kompetisi.
Namun, Zaccheroni tidak berpikir lama saat memilih siapa di antara dua pemain tersebut yang lebih berpengaruh di Serie A.
Baca Juga: Bioskop Kembali Beropasi Hari Ini, CGV Bantah Setiap 30-60 Menit Penonton Harus Keluar Bioskop
“Saya telah melatih para juara hebat dalam karier saya, dari (Oliver) Bierhoff hingga (George) Weah hingga Adriano, tetapi satu-satunya penyesalan yang saya miliki adalah saya tidak pernah melatih Zlatan Ibrahimovic,” ujarnya kepada II Giornale, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara.
“Zlatan abadi dan saya masih tidak mengerti mengapa ia tidak pernah memenangkan Ballon d’Or,” tambahnya.
“Dalam sepak bola Italia, ia telah mengubah keseimbangan lebih dari Ronaldo. Bukan kebetulan bahwa banyak pemain mudah tumbuh secara luar biasa sejak kedatangannya,” ujarnya.
Baca Juga: Pemerintah Harus Introspeksi Soal DPR Tak Sehat, Fahri: Banyak Dikendalikan Parpol, Aspirasi Pesanan
“Zlatan tidak hanya mencetak gol. Tetapi ia menularkan kepercayaan diri kepada seluruh rekan satu timnya, membawa tim di pundaknya pada saat-saat sulit,” sambungnya.
