FIFA berkomitmen untuk berinteraksi dengan pihak-pihak terkait dan melakukan upaya menegakkan tanggung jawab hak asasi manusia internasional.
Kelompok hak asasi manusia, termasuk Aliansi Olahraga dan Hak Asasi Manusia, berpendapat proses penawaran yang tidak kompetitif dapat membuat FIFA kurang efektif dalam menegakkan prinsip-prinsip hak asasi manusia.
Mereka mendesak FIFA untuk lebih tegas dalam mengawasi pematuhan terhadap hak asasi manusia.
Arab Saudi, seperti Qatar, telah menghadapi kritik atas pelanggaran hak asasi manusia dan larangan homoseksualitas.
Baca Juga: Palestina Berharap Mengakhiri Permusuhan dengan Israel
Aktivis hak-hak olahraga menekankan pentingnya FIFA dan otoritas Saudi untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan kelompok LGBTIQ+ selama Piala Dunia 2034. Mereka berharap bahwa Piala Dunia dapat menjadi wadah untuk inklusi dan perubahan sosial.
Arab Saudi memiliki waktu hingga Juli 2024 untuk mengajukan penawaran penuhnya, dan FIFA akan mempublikasikan penilaiannya sebelum pemungutan suara yang akan mengkonfirmasi tuan rumah.
Upaya FIFA untuk memenuhi komitmen hak asasi manusia telah menjadi sorotan sejak Piala Dunia diberikan kepada Qatar pada tahun 2010, dan masih ada banyak isu yang perlu diatasi terkait hak asasi manusia dan hak-hak pekerja dalam persiapan turnamen.***