Absennya Federer di Wimbledon, Memberi Peluang Nadal Makin Merajai

- 28 Juni 2022, 10:54 WIB
Dokumentasi - Rafael Nadal dan Roger Federer berpelukan seusai bertanding dalam babak semi final Wimbledon 2019 di AELTC London pada 12 Juli 2019
Dokumentasi - Rafael Nadal dan Roger Federer berpelukan seusai bertanding dalam babak semi final Wimbledon 2019 di AELTC London pada 12 Juli 2019 /

SABACIREBON – Absennya petenis Federer di helaran Wibledon akan memberikan peluang petenis raja tanah liat Rafael Nadal untuk memperpanjang gelar Grand Slam yang ke-23, termasuk dua kemenangan dari Australia Open dan French Open tahun ini.

Absennya Federer yang kini berusia 40 tahun juga membuat pesaingnnya Rafael Nadal merasa ad sesuatu yang aaneh.

Baca Juga: Ons Jabeur Melaju ke Babak Kedua Wimbledon setelah Singkirkan Bjorklund

Petenis Spanyol Rafael Nadal dalam jumpa pers mengatakan merasa aneh tampil di Wimbledon tanpa kehadiran mantan peringkat satu dunia versi ATP, Roger Federer.

Hal tersebut karena Federes, bagi Nadal pernah mencatatkan persaingan bersejarah bersama dirinya di lapangan rumput London, Inggris tersebut.

Baca Juga: Israel Lolos ke Piala Dunia U20 yang Digelar di Indonesia Tahun 2023, Bakal Banyak Polemik

Nadal, yang kini merajai Grand Slam dengan perolehan 22 gelar juara, teringat dengan persaingan epik dengan petenis Swiss itu kala keduanya terlibat tiga kali laga final secara beruntun pada 2006-2009.

"Kami berbagi banyak hal penting bersama-sama. Sangat sulit rasanya untuk memikirkan tenis dalam 15 hingga 20 tahun terakhir tanpa memikirkan persaingan yang pernah kami lalui," kata Nadal yang dilansir Reuters, Minggu 26 Juni 2022.

Baca Juga: Gagal Tunjukkan Tampilan Terbaik, Juventus Kecewa dan Lego Aaron Ramsey

Nadal baru tampil lagi untuk pertama kalinya di ajang Grand Slam lapangan rumput setelah tiga tahun absen  sedangkan Federer melewatkan edisi tahun ini karena masih berjuang dengan cedera lututnya yang dialami satu tahun terakhir.

Federer tidak hanya seorang lawan di arena kompetisi, tapi juga menjadi seorang kawan yang kerap memberikan dukungan satu sama lain, kata Nadal.

Baca Juga: Nikita Mirzani Penuhi Panggilan Paminal Propam Polri

Federer bermain sebagai junior di Wimbledon pada tahun 1998 dan selalu kembali setiap tahun sejak itu. Ia memenangi rekor delapan gelar dan mengukuhkan dirinya sebagai raja lapangan rumput.

Meski begitu, Federer telah mengisyaratkan untuk kembali bertanding setelah Wimbledon dengan fokus pada Grand Slam terakhir di musim ini yaitu US Open.

Baca Juga: Sebanyak 100 Kepala Sekolah (Kepsek) Diperiksa Kejaksaan Terkait Kasus BOS Daerah

"Kami telah bermain di setiap stadion besar, tetapi tidak di New York. Itu satu-satunya hal yang sedikit mengganggu saya, bahwa kami tidak pernah bermain di New York," kata Nadal.

Nadal akan mengawali usahanya untuk meraih gelar Wimbledon ketiga melawan debutan Argentina, Francisco Cerundolo di babak pertama.***

Editor: Uyun Achadiat

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x