Meskipun menggigit medali sendiri merupakan salah satu tradisi umum dalam Olimpiade, aksi dari Walikota tersebut justru memicu reaksi serius di media sosial.
Beberapa netizen menyebutkan bahwa tindakan Walikota itu membuat medali tersebut tidak higienis, mengingat pembatasan Covid-19 di Jepang.
Selain itu, beberapa diantaranya juga berpendapat kalau perilaku Walikota tidak menghormati pencapaian atlet softball yang susah payah memperoleh medali emas dalam Olimpiade.
Media lokal melaporkan bahwa karena tindakannya tersebut, sang Walikota menyampaikan permintaan maaf.
Hal ini dilakukan setelah pemerintah Nagoya menerima lebih dari tujuh ribu pengaduan yang berkaitan dengan tindakan menggigit medali emas tersebut.
Walikota tersebut merasa menyesal atas tindakannya yang impulsif dan dianggap tidak menghargai sang atlet softball.
Dia mengakui bahwa simbol kerja keras bertahun-tahun dari atlet softball tersebut menjadi kotor.
Melihat hal tersebut, penyelenggara Olimpiade Tokyo mengungkapkan akan memberikan medali pengganti untuk atlet softball, Goto.