Cristiano Ronaldo di Klub Arab Saudi Al Nassr Digaji Rp 2,9 T per Tahun, eh, Disorot Amnesti Internasional

5 Januari 2023, 15:36 WIB
Cristiano Ronaldo diperkenalkan sebagai pemain Al-Nassr pada hari Selasa /Mirror.co.uk/

Cristiano Ronaldo diperkenalkan sebagai pemain Al-Nassr pada hari Selasa

SABACIREBON - Cristiano Ronaldo akhirnya memutuskan kepindahannya ke klub Arab Saudi Al Nassr setelah kepergiannya dari Manchester United dengan gaji fantastis.

Rumor bakal kepindahan dia ke klub Arab Saudi gencar dipublikasikan pasca memperkuat Timnas Portugal di Piala Dunia 2022.

Gaji Ronaldo di Al Nassr telah dilaporkan oleh sejumlah outlet lebih dari £160 juta (Rp 2,9 triliun) setahun.

Baca Juga: Gunung Anak Krakatau Erupsi lagi, Sempat Semburkan Abu hingga Ribuan Meter dari Puncak

Akan tetapi kepindahan Cristiano Ronaldo tak urung disorot Amnesti Internasional hanya karena ia pindah ke klub Arab Saudi.

Bintang Portugal didesak untuk berbicara tentang masalah hak asasi manusia di Arab Saudi setelah kepindahannya ke negara tersebut.

Superstar Portugal berusia 37 tahun telah menandatangani kontrak dengan Al Nassr hingga 2025.

Baca Juga: Wali Kota Cirebon dan 2 Koleganya Dikabarkan Diperiksa Kejagung, Benarkah? Simak di Sini

Dia mengumumkan pada pembukaannya bahwa "pekerjaannya telah selesai" di Eropa.

Namun entah apa maksudnya, Amnesti International mengatakan, penandatanganan Ronaldo adalah bagian dari "pola pencucian olahraga yang lebih luas" di Arab Saudi.

Amnesti Internasional menuding negara telah mendukung liga golf tersendiri. Negara itu juga menyelenggarakan pertandingan tinju terkenal dan grand prix Formula Satu.

Tidak hanya itu, Arab Saudi juga tertarik untuk menjadi tuan rumah bersama Piala Dunia sepakbola pria pada tahun 2030.

Masih kata Amnesti Intrnasional, negara Arab Saudi secara teratur mengeksekusi orang untuk kejahatan termasuk pembunuhan, pemerkosaan, dan penyelundupan narkoba.

Dalam satu hari tahun lalu, 81 orang dihukum mati, banyak di antaranya diadili dalam pengadilan yang sangat tidak adil.

“Pihak berwenang juga melanjutkan tindakan keras mereka terhadap kebebasan berekspresi dan berserikat, dengan hukuman penjara yang berat dijatuhkan kepada pembela hak asasi manusia, aktivis hak perempuan dan aktivis politik lainnya.

"Cristiano Ronaldo seharusnya tidak membiarkan ketenaran dan status selebritasnya menjadi alat pencucian olahraga Saudi. Dia harus menggunakan waktunya di Al Nassr untuk berbicara tentang segudang masalah hak asasi manusia di negara ini," kata lembaga kemanusian internasional itu.

"Alih-alih menawarkan pujian tanpa kritik kepada Arab Saudi, Ronaldo harus menggunakan platform publiknya yang cukup besar untuk menarik perhatian pada masalah hak asasi manusia di negara itu," kata Dana Ahmed, peneliti Timur Tengah Amnesti.

Sebaliknya Cristiano Ronaldo sendiri bersikap tidak peduli dengan kritikan itu. Ia mengatakan, “Kontrak ini unik tapi saya pemain yang unik, jadi bagi saya itu normal,” katanya, Selasa.

“Saya berjanji kepada klub ini untuk mengembangkan tidak hanya sepak bola tetapi bagian lain dari negara yang menakjubkan ini,” ujar Cristiano Ronaldo.***

Editor: Asep S. Bakrie

Sumber: Mirror.co.uk

Tags

Terkini

Terpopuler