PR CIREBON — Giannis Antetokounmpo menyabet trofi MVP Final NBA Bill Russell 2021, setelah membawa klubnya Milwaukee Bucks meraih gelar Juara NBA untuk pertama kalinya dalam 50 tahun terakhir.
MVP Final NBA Bill Russell 2021 yang diraih Giannis Antetokounmpo, merupakan penghargaan individu teratas di kancah kompetisi bola basket Amerika paling bergengsi di dunia itu.
Tim yang diperkuat Giannis Antetokounmpo, Milwaukee Bucks keluar jadi Juara NBA 2020-2021 setelah mampu mengandaskan Phoenix Suns di partai Final NBA.
Dikutip PikiranRakyat.Cirebon.com dari laman resmi NBA, Rabu, 21 Juli 2021, bintang bola basket itu tampil memukau saat melawan Phoenix Suns, dengan mencetak 50 poin, 14 rebounds, dan dua assists.
Dengan prestasi MVP Final NBA Bill Russell 2021 yang diraih Giannis Antetokounmpo, maka dia sekarang bisa disejajarkan dengan legenda bintan NBA Michael Jordan.
Padahal, kabarnya Giannis Antetokounmpo tiga minggu lalu sebelum Final NBA, dia cedera lutut membuatnya kurang meyakinkan awalnya untuk kembali bermain di sisa babak playoff memperkuat Milwaukee Bucks.
Baca Juga: Ramalan Horoskop Cinta Rabu, 21 Juli 2021, Aquarius Siap Terbuka, Capricorn Harus Berusaha Romantis
Namun ternyata, ia dapat memberikan penampilan terbaik dalam karirnya pada momen terbaik dan sekarang dapat menambahkan penghargaan MVP Final NBA ke dua trofi MVP musim regulernya.
Sama seperti Lew Alcindor memimpin Milwaukee Bucks ke kejuaraan pertamanya pada tahun 1971, Antetokounmpo memastikan seorang pria besar membawa Bucks ke gelar berikutnya, mencetak 50 poin untuk mengakhiri kekeringan 50 tahun kota itu.
Giannis Antetokounmpo adalah pilihan mudah untuk penghargaan MVP setelah juga menambahkan 14 rebound dan lima blok dalam kemenangan seri 105-98 Game 6 Selasa malam atas Phoenix Suns.
Baca Juga: Dinar Candy Perlihatkan Rumah Rp1,8 Miliar, Marshel Widianto: Sekali Tour Dibayar Berapa?
“Saya ingin berterima kasih kepada Milwaukee karena mempercayai saya,” kata Antetokounmpo saat upacara pasca pertandingan di lantai Fiserv Forum.
“Saya ingin berterima kasih kepada rekan satu tim saya, kawan. Mereka bermain keras di setiap pertandingan. Saya mempercayai tim ini. Saya senang. Saya senang kami bisa menyelesaikannya,” tambahnya.
Giannis Antetokounmpo melakukan semua itu saat berhadapan dengan lutut kiri yang hiperekstensi yang membuatnya tidak bisa bermain di dua pertandingan terakhir final Wilayah Timur melawan Atlanta Hawks.
Antetokounmpo awalnya khawatir cederanya lebih serius dan akan membuatnya absen selama satu tahun penuh. Dia malah kembali ke lapangan seminggu kemudian untuk memulai Final NBA.
Dia mengumpulkan 20 poin dan 17 rebound dalam kekalahan Game 1. Dia mengikutinya dengan setidaknya 41 poin dan 12 rebound di masing-masing dari dua game berikutnya.
Kemudian dia memainkan peran utama dalam dua drama khas seri ini.
Baca Juga: Jangan Lewatkan Tes Kepribadian Kali ini! Gambar Pertama yang Dilihat Ungkap Perasaan Anda Sekarang
Pertama, dia memblok upaya dunk Deandre Ayton untuk mencegah Phoenix menyamakan Game 4 dengan sisa waktu satu menit.
Dan setelah Jrue Holiday mencuri perhatian dengan Bucks yang mengamankan keunggulan satu poin di menit terakhir Game 5, Antetokounmpo setinggi 6 kaki-11 berlari ke lapangan dan berada di ujung gawang Holiday yang membantu meraih kemenangan.
Dia menyelamatkan penampilan terbaiknya untuk meraih gelar juara, mencetak hampir setengah poin Bucks.
Pemulihannya yang cepat untuk memimpin Milwaukee meraih gelar pertamanya sejak 1971 merupakan pencapaian puncak dalam kebangkitan luar biasa Antetokounmpko menjadi bintang NBA.
Antetokounmpo yang berusia 26 tahun mencatat minggu ini bahwa dia bahkan belum mulai bermain bola basket pada tahun 2007, ketika LeBron James membuat penampilan final pertamanya.
Perpaduan ukuran dan atletisnya yang langka menjadikannya pilihan keseluruhan No. 15 dalam draft 2013, dan dia membuat penampilan All-Star pertamanya empat tahun kemudian.
Baca Juga: Ilmuwan WHO: Kita Bergerak Lebih Jauh dari Akhir Pandemi Covid-19
Dia mendapatkan penghargaan MVP berturut-turut pada tahun 2019 dan 2020 sambil memimpin Bucks ke rekor musim reguler terbaik liga setiap tahun, tetapi mereka terus gagal di babak playoff.
Bucks unggul 2-0 dari Toronto di final Wilayah Timur 2019, kemudian kalah dari Miami di babak kedua.
“Saya menjadi terlalu tinggi (setelah menang), dan mungkin kekalahan yang saya rasakan seperti akhir dunia,” kata Antetokounmpo sehari sebelum memenangkan kejuaraan.
“Saya merasa tahun ini, kalah atau menang, itu tidak terjadi. Aku adalah tipe pria yang sama. Saya hanya hidup dengan hasil apa pun yang datang karena saya percaya bahwa saya seharusnya berada di sana pada waktu dan tempat itu,” ungkapnya Giannis Antetokounmpo.
Strategi itu memungkinkan Milwaukee Bucks untuk menghapus defisit 2-0 di babak kedua melawan Brooklyn dan sekali lagi di final ini.
Itu membantu Giannis Antetokounmpo bangkit mengatasi ketidakpastian segera setelah cederanya sampai membawa timnya bisa buka puasa gelar Juara NBA.***