Kerumunan Massa dalam Acara Habib Rizieq, Doni Monardo: Kelak Dimintai Pertanggungjawaban Akhirat

- 16 November 2020, 09:05 WIB
Ketua Satgas Penanganan Covid-19, Doni Monardo.*
Ketua Satgas Penanganan Covid-19, Doni Monardo.* /Tangkapan layar YouTube BNPB./

PR CIREBON – Kerumunan massa yang terjadi belakangan ini dalam masa pandemi Covid-19 disesalkan oleh Kepolisian dan Satgas Covid-19. Kerumunan tersebut terjadi pada acara yang digelar Habib Rizieq Shihab di kawasan Petamburan, Jakarta Pusat.

Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo menyampaikan penularan hampir dipastikan terjadi dari kerumunan. Ia berpendapat seharusnya tokoh masyarakat dan agama turut mengimbau agar masyarakat menghindari kerumunan.

“Sejumlah aktivitas yang menciptakan kerumunan hampir pasti bisa menimbulkan penularan. Menulari dan tertular satu sama lainnya,” ujar Doni.

“Dan mereka yang menyelenggarakan kegiatan tersebut nantinya tidak hanya mendapatkan sanksi di dunia oleh pemerintah, tapi juga kelak mendapatkan permintaan pertanggungjawaban dari Allah SWT,” tambah Doni, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari PMJ News.

Baca Juga: Tembus 7,4 Ribu Cuitan dalam #SayaBersamaHabibLuthfi, Bukti Netizen Geram dengan Ustaz Maaher

Doni meminta kesadaran dari berbagai pihak agar menunda acara yang dapat menimbulkan kerumunan. Selain itu, semua masyarakat harus saling mengingatkan untuk tak datang ke kerumunan.

“Ini memang sulit, dari data yang kami peroleh ada peningkatan gunakan masker dan cuci tangan. Tapi jaga jarak dan hindari kerumunan masih belum optimal,” kata Doni.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Idham Azis juga memberi peringatan tegas terkait kerumunan tersebut. Ia menyebut keramaian juga menimbulkan keresahan untuk masyarakat lainnya. Apalagi jika protokol kesehatan diabaikan.

“Dalam suasana pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia saat ini, agar semua pihak mematuhi protokol kesehatan dengan senantiasa memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, dan menghindari kerumunan massa,” tegas Idham Azis dalam konferensi pers daring pada Sabtu, 14 November kemarin.

Baca Juga: Hutan Papua Hancur Demi Bisnis, Greenpeace: UU Cipta Kerja Pro Bisnis Membuat Hutan Terbakar

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x